Mayat yang ditemukan membusuk di dalam parit Jalan Cristopel Mihing, Baamang, Sampit diautopsi di RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya. Mayat dengan identitas Andi itu dibawa oleh ambulans dari instalasi kamar jenazah RSUD dr Murjani Sampit dan tiba di Palangka Raya sekitar pukul 20:30 WIB, Rabu (18/10) lalu dan langsung ditangani oleh dokter forensik bersama tim medis.
”Mayatnya telah diautopsi oleh tim medis kemarin, dan telah tiba di Sampit pada Jumat dini hari,” ungkap sumber yang meminta tidak disebut identitasnya. Menurutnya, dari hasil autopsi telah ditemukan tanda kekerasan pada sejumlah bagian tubuh, dari luka benda tajam hingga benda tumpul. Usai menjalani autopsi, pihak keluarga Andi menjemput dan memakamkan jenazahnya. Isak tangis keluarga tak terbendung setelah mengetahui bahwa anggota keluarganya itu diduga tewas karena dibunuh.
Jasad Andi ditemukan pada Selasa (17/10) siang sekitar pukul 13:30 WIB oleh warga bernama Bahrudin (31) di dalam parit Jalan Cristopel Mihing. Polisi sempat kesulitan karena tidak ada identitas yang ditemukan dari tubuh dan lokasi penemuan mayat, bahkan warga setempat tidak mengenalinya. Mayat Andi yang diperkirakan telah tewas membusuk selama dua minggu di parit dan terbungkus karpet. Beruntung, saat itu Polisi menemukan ponsel diduga milik Andi dari saku celananya. Ponsel tersebut menjadi petunjuk dan sedikit membuka titik terang bagi penyelidikan polisi. Polisi menemukan keluarga Andi dan diketahui bahwa korban adalah warga Desa Pegatan, Kecamatan Katingan Kuala, Kabupaten Katingan.
Hingga saat ini belum diketahui secara pasti berapa orang yang diperiksa polisi menjadi saksi guna kepentingan penyelidikan untuk mengungkap penyebab kematian Andi. (sir/fm)