Sejumlah remaja terlibat perkelahian di tepi Jalan Iskandar, Kelurahan Madurejo, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) tak jauh dari dealer Yamaha, (7/12) malam. Belum diketahui latarbelakang masalah diantara mereka hingga terjadi aksi baku pukul itu, namun diduga pemicu perkelahian adalah persoalan perempuan. Perilaku negatif sejumlah remaja belasan tahun tersebut membuat warga sekitar geram, bahkan seorang perempuan yang kebetulan melintas hingga berteriak histeris meminta para pelaku menghentikan aksi mereka dan bubar.
Beberapa kejadian perkelahian remaja menimbulkan keresahan masyarakat, terlebih saat ini sedang marak trend gangster dikalangan remaja. Warga Jalan Iskandar, Riyadi mengungkapkan bahwa perkelahian yang terjadi adalah pengeroyokan bukan tawuran antar remaja. Ia mengaku tidak mengetahui masalah apa yang menjadi pemicu perkelahian.”Saya melihat mereka sudah berantem, satu orang dikeroyok beberapa orang, tadi warga sempat bubarkan mereka,” terangnya.
Menurutnya berkumpulnya sejumlah anak motor di beberapa titik di jalan Iskandar, hingga ke arah Bundaran Pancasila ditengarai bisa memicu hal negatif, karena rawan terjadi gesekan di antara mereka. Ia mengaku khawatir perkelahian-perkelahian yang awalnya melibatkan remaja bisa mengganggu kondusifitas daerah, terlebih saat ini menjelang pemilihan umum. “Kami harap agar edukasi diberikan kepada remaja-remaja melalui sekolah, komunitas mereka, agar hal seperti tadi tidak terjadi,” harapnya.
Warga lainnya, Widi meminta ketegasan dari aparat kepolisian, pemerintah kelurahan dan kecamatan serta unsur lainnya yang terkait agar menertibkan, dan memberikan sanksi tegas kepada para pelaku tawuran atau perkelahian. “Gara-gara anak-anak nanti jadi besar dan melibatkan orang dalam jumlah besar, Kobar ini kondusif tolong dijaga agar terus kondusif,” harapnya. Untuk diketahui bahwa video perkelahian tersebut beredar luas di tengah masyarakat, bahkan para pelaku perkelahian yang ketakutan aksi mereka mendapat atensi kepolisian menyampaikan permohonan agar video tersebut dihapus dari media sosial kepada salah seorang pegiat medsos di Kobar. Menurutnya kelompok yang terlibat perkelahian sudah berdamai dan sudah saling meminta maaf. (tyo/sla)