PALANGKA RAYA- Demi mengantisipasi kenaikan harga kebutuhan bahan pokok agar tidak inflasi. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) terus menggelar pasar penyeimbang di sejumlah lokasi. Seperti baru-baru ini digelar di Kota Palangkaraya, yang dibuka oleh Wakil Gubernur (wagub) Kalteng Edy Pratowo.
Pasar Penyeimbang pertama berlokasi di Masjid Darur Rahman, Kelurahan Pahandut Seberang. Wagub hadir di lokasi ini disambut oleh Lurah Pahandut Seberang Pitriadi. Turut hadir Staf Ahli Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Yuas Elko, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Kalteng Sri Widanarni, serta sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Kalteng.
Selain itu di tiga lokasi juga digelar pasar murah yang menjual beras premium pulen 5 kilogram dengan harga Rp60.000, beras premium karau 5 kilogram seharga Rp60.000, ayam beku yamiku 1 bungkus seharga Rp28.000, telur ayam ras 1 tabak seharga Rp50.000, bawang merah 1 kilogram seharga Rp30.000, bawang putih 1 kilogram dengan harga Rp32.000 , minyak goreng kita 1 liter seharga Rp13.000, dan gula pasir 1 kilogram seharga Rp15.000.
Edy Pratowo menyatakan, Pasar Penyeimbang ini merupakan rutinitas yang dilaksanakan oleh Pemprov Kalteng dalam rangka melihat langsung harga pangan di lapangan, terutama harga barang kebutuhan pokok. "Sebentar lagi kita akan memasuki bulan ramadan, untuk itu kami ingin melihat apakah ada kenaikan harga,”ujarnya.
Pada Pasar Penyeimbang ini disediakan paket sembako sebanyak 2000 paket, yang terdiri dari beras 5 kilogram, gula pasir 1 kilogram, minyak goreng 1 liter, sarden 2 kaleng, serta mie instan 2 bungkus.Paket sembako tersebut senilai 150 ribu rupiah, dan pemprov memberikan subsidi sebesar 130 ribu rupiah, sehingga warga hanya menebus dengan harga 20 ribu rupiah per paketnya.
Edy juga mengatakan, kegiatan Pasar Penyeimbang ini dilaksanakan dalam rangka mengantisipasi kenaikan harga agar tidak terjadi inflasi."Dalam beberapa minggu ini harga beras mengalami kenaikan sehingga pemerintah terus melakukan intervensi/tekanan untuk harga pasar, agar jangan sampai ada kenaikan," tegasnya.
Dirinya pun menyampaikan pesan gubernur bahwa kegiatan Pasar Penyeimbang ini akan dilaksanakan berkelanjutan karena Kalteng pernah mengalami inflasi, yaitu kenaikan harga akibat situasi global.
"Mudah-mudahan kegiatan ini bisa membantu. Saya berpesan agar manfaatkan pekarangan untuk menanam cabai, itu salah satu langkah agar ketahanan pangan kita aman dari inflasi," tambah Edy Pratowo.
Sementara itu pasca pencoblosan Pemilu 2024, dirinya juga menghimbau kepada masyarakat agar tetap menjaga kerukunan dan persaudaraan. "Siapapun presiden yang terpilih, itu adalah yang terbaik," tandasnya. (daq/gus)