PALANGKA RAYA - Pengikisan pantai (abrasi) menjadi hal yang mengancam warga yang tinggal di pesisir. Tentunya hal ini patut diantisipasi dengan dilakukannya revitalisasi.
Anggota komisi IV DPRD Kalteng, Jubair Arifin mengatakan revitalisasi wilayah pesisir pantai, baik itu laut maupun sungai perlu digencarkan, khususnya di Bumi Tambun Bungai ini.
"Hal itu penting dilakukan guna meminimalisir bencana seperti halnya abrasi atau erosi, sebab hal itu sering kali terjadi dan menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan masyarakat yang bermukim disekitarnya.Ada sejumlah pesisir pantai yang mengalami kerusakan di wilayah Kalteng ini baik itu laut maupun sungai. Itu perlu untuk diperhatikan, terlebih lagi yang dekat dengan pemukiman masyarakat," ucap Jubair, Kamis (2/5).
Dalam upaya menggencarkan program revitalisasi ini, Jubair menyarankan agar pihak-pihak lainnya diikutsertakan seperti halnya swasta maupun masyarakat, sehingga bisa dilakukan dengan maksimal. Perlu koordinasi dan langkah yang tepat.
"Dengan kerja sama, maka program revitalisasi ini akan berjalan dengan maksimal, oleh karenanya pemda harus dapat menjalin sinergitas itu dan bersama-sama menjalankan program tersebut," tuturnya.
Selain itu, ia pun menyarankan selain menggencarkan program revitalisasi, pemda diharapkan dapat merelokasi pemukiman warga yang rawan terjadi bencana abrasi guna menghindari dampak berkepanjangan. Dan perlu ada perencanaan jangka panjang.
"Daerah rawan bencana abrasi baik di pesisir pantai laut maupun sungai itu perlu didata, dan warga yang tinggal harus direlokasi, sehingga dampak dari bencana bisa dihindari, masyarakat pun harus siap ketika hendak direlokasi," pungkasnya.
Sebelumnya, beberapa daerah di Kalteng sudah memiliki dampak dari abrasi. Seperti yang terjadi di Pantai Desa Keraya, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kotim).
Fenomena alam beberapa waktu lalu tersebut sempat merusak rumah warga dan jalan raya. Hal ini patut untuk diambil penanganan lebih lanjut. (rm-107/fm)