NANGA BULIK - Program penurunan angka stunting di Lamandau dilakukan dengan serius.Hal ini bisa terlihat dari hasil yang cukup memuaskan. Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, terjadi penurunan kasus stunting di Kabupaten Lamandau, dari 25,5 persen pada tahun 2022 menjadi 13,2 persen pada tahun 2023.
"Angka penurunan stunting di Lamandau ini telah melampaui target nasional yang ditetapkan pemerintah sebesar 14 persen," beber Pj Bupati Lamandau Lilis Suriani dalam rapat tim gugus tugas penurunan stunting yang dilaksanakan pada Rabu (8/5).
Keberhasilan ini merupakan kerja bersama seluruh elemen masyarakat dari pemda, pemerintah kecamatan dan desa serta dunia usaha yang bergotong royong dan bersinergi dalam upaya penurunan stunting.
"Harapannya sinergi antar OPD dan dunia usaha tetap terjalin baik dalam upaya penurunan stunting di Lamandau," harapnya.
Stunting merupakan kondisi yang ditandai dengan kurangnya tinggi badan anak apabila dibandingkan dengan anak-anak seusianya, atau gangguan pertumbuhan pada anak. Penyebab utama dari stunting adalah kurangnya asupan nutrisi selama masa pertumbuhan anak.
Dalam menurunkan angka stunting, dibutuhkan intervensi. Diantaranya dengan pemberian makanan dan nutrisi tambahan bagi ibu hamil dan pemenuhan gizi anak. Intervensi stunting telah dilaksanakan dalam tiga tahun terakhir dengan melibatkan berbagai lintas sektor. (mex/yit)