PALANGKA RAYA- Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran dan Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo membuka pertemuan akbar lintas sektor di Kalteng 2024, di GOR Indoor Serbaguna, Palangka Raya, Senin (20/5).
Pada kesempatan itu dirinya menyampaikan agenda prioritas pembangunan di Kalteng masih tetap sama, yaitu bidang, pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan juga perekonomian dalam arti luas. Terutama upaya hilirisasi dan pengembangan kawasan sentra produksi pangan.
“Kalteng adalah provinsi terluas di Indonesia, lebih luas dari Pulau Jawa, sehingga harus diakui tidak gampang membangunnya. Selain perlu waktu atau bertahap, juga diperlukan dana besar. “Saya selaku gubernur juga fokus mengoptimalkan PAD, agar APBD terus meningkat,” ujar Sugianto.
Dipaparkannya, APBD Kalteng Tahun 2024 ini menyentuh Rp 8,79 Triliun lebih, naik 2 (dua) kali lipat lebih dibanding awal kepemimpinannya pada tahun 2016, yakni Rp 3,43 Triliun lebih. Kemudian, capaian indikator makro pembangunan tahun 2023 juga membaik. Antara lain perekonomian mulai bangkit pasca pandemi, angka pengangguran dan kemiskinan turun.
Sugianto menegaskan dirinya berkomitmen terus mendorong percepatan pembangunan yang manfaatnya betul-betul dirasakan masyarakat. Pertama, pembangunan infrastruktur seperti jalan dan jembatan untuk memudahkan akses bagi masyarakat dan distribusi barang. Kemudian renovasi bundaran besar dan Mahir Mahar, merencanakan ruang terbuka hijau, kawasan Water Front City Sungai Kahayan, dan Sebangau Park, untuk menjadi ikon dan daya tarik wisata. Kedua hal ini tentunya akan mendukung tumbuhnya perekonomian daerah.
Selain itu, Pemprov berkomitmen di bidang pendidikan, baik melalui peningkatan sarana prasarana maupun beasiswa. Dalam 3 (tiga) tahun terakhir, bantuan sosial pendidikan atau beasiswa meningkat signifikan.
“Tahun 2024 dianggarkan sekitar Rp 153,5 Miliar lebih, melalui program TABE (Tabungan Beasiswa Berkah). Selain itu, kami juga merencanakan pembangunan sekolah dan universitas unggulan,” tambah Sugianto Sabran.
Beberapa hal lain lanjutnya, yaitu meningkatkan kualitas dan pemerataan layanan kesehatan. Seperti Pemprov Kalteng membangun RSUD Kelas B di Hanau, sehingga masyarakat di wilayah barat tidak perlu lagi jauh-jauh pergi ke Palangka Raya untuk mendapatkan layanan perawatan rujukan. Selain itu, bekerja sama dengan RS Jantung Harapan Kita, RSUD Dr Doris Sylvanus sudah mampu melaksanakan operasi bedah jantung.
Kemudian pengembangan sektor koperasi dan UMKM agar naik kelas juga mendapat perhatian. Pemprov Kalteng telah melakukan berbagai upaya, baik melalui bantuan kemudahan permodalan, promosi, maupun pembinaan pelaku UMKM
Pada kesempatan tersebut, juga diserahkan bantuan operasional tenaga pendamping profesional program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa Se-Kalteng 2024 senilai Rp 5.310.000.000. Menyerahkan simbolis bantuan biaya produksi perikanan total sebesar Rp 14.500.000.000,- masing-masing Rp 500.000,- per orang untuk 29.000 pelaku usaha perikanan di 379 desa dan 39 kelurahan Se Kalteng. (daq/gus)