KUALA KURUN - Fraksi NasDem-Hanura di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gunung Mas (Gumas), menyoroti realisasi capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2023. Target PAD pada tahun 2023 yakni Rp74.332.496.530, namun realisasinya hanya Rp35.992.250.832,58 atau 48,42 persen saja.
"Kami minta penjelasan dari dinas terkait mengenai realisasi yang jauh dari target. Komponen apa saja yang tidak memenuhi target," ucap Juru bicara Fraksi NasDem-Hanura DPRD Kabupaten Gumas Evandi, pekan lalu.
Dengan capaian PAD yang hanya 48,42 persen lanjutnya, itu merupakan hal yang sangat memalukan bagi pemerintah kabupaten (pemkab), dan menandakan ketidaksanggupan dari organisasi perangkat daerah (OPD) dalam bekerja.
"Capaian realisasi PAD yang sangat rendah ini, salah satunya diakibatkan oleh kurang inovasi dari OPD dalam menggali sumber PAD. Kami harap kejadian seperti ini tidak kembali terulang di tahun anggaran berikutnya," tegas Evandi.
Sementara itu Pj Bupati Gumas Herson B. Aden mengakui, komponen realisasi PAD yang jauh dari target yakni berasal dari sektor pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)."Sektor pajak BPHTB ditargetkan Rp39,2 miliar, namun hanya terealisasi Rp 243,8 juta atau 0,62 persen," sesalnya.
Dia menambahkan, capaian itu berpengaruh sangat signifikan bagi PAD Kabupaten Gumas. Untuk itu badan pendapatan daerah (bapenda) setempat harus melakukan upaya menggali potensi PAD dan melakukan kunjungan ke Perusahaan Besar Swasta (PBS) yang belum proses Hak Guna Usaha (HGU) dan Hak Guna Bangunan (HGB), dalam rangka optimalisasi PAD.
"Selama ini, dari PBS belum melakukan proses kepengurusan HGU dan HGB, untuk mendapatkan surat keputusan (SK) HGU sebagai dasar penetapan nilai pajak yang harus dibayarkan PBS ke pemkab," pungkas Herson. (arm/gus)