PANGKALAN BUN – Makanan khas Kabupaten Kotawaringin Barat berupa coto manggala bisa menjadi sebuah kuliner yang selalu tersedia di warung-warung yang ada di Kota Pangkalan Bun. Hal ini disampaikan PJ Bupati Kobar Budi Santosa acara pelatihan inovasi dan higienitas sajian kuliner yang dilaksanakan Dinas Pariwisata Kobar pekan lalu.
Menurutnya, coto manggala sudah terkenal tetapi makanan berbahan dasar singkong ini justru tidak ada di warung makan. Kalaupun ditemui itu hanya pada pagi hari dan hanya satu atau dua warung saja yang menjual.
"Saya minta makanan khas Kobar ini dikembangkan. Saya berharap ini dirumuskan bagaimana sajian coto manggala ini bisa selalu tersedia, sehingga masyarakat yang datang di Kobar bisa menikmatinya kapan saja," pinta Budi.
Ia berharap Dinas Pariwisata Kobar bisa bekerjasama dengan Dinas Perindag dan UMKM Kobar untuk mendorong para pedagang mengembangkan makanan khas Kobar ini. Dukungan yang diberikan berupa menggratiskan sewa bagi pedagang yang menempati lahan atau bangunan pemerintah daerah. Maka ia meminta hal ini dirumuskan supaya menjadi daya tarik untuk mendukung berkembangnya pariwisata di Kobar.
Plt Kepala Dispar Kobar Edie Faganti pada kesempatan ini juga menyampaikan bahwa untuk mengembangkan pariwisata, sajian kuliner juga menjadi salah satu rangkaian yang erat kaitannya dengan kenyamanan wisatawan saat berada di Kobar. Pada kesempatan ini ia juga menantang para kepala bidang untuk mengembangkan destinasi wisata dengan modal atau dana seminimal mungkin. Jika berhasil, maka akan direkomendasikan menjadi kepala dispar.
"Kalau mengembangkan wisata dengan bermodal dana yang cukup, semua orang bisa. Saya menantang, jika ada yang mampu apalagi tanpa anggaran bisa mengembangkan dan berinovasi dalam memajukan pariwisata di Kobar, maka saya berjanji akan merekomendasikan untuk menjadi kepala dispar," celetuknya. (sam/yit)