KUALA KURUN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Mas (Gumas) melalui Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPKP) melaksanakan gerakan pangan murah di tiga kecamatan, yakni Kahayan Hulu Utara, Damang Batu, dan Miri Manasa.
"Gerakan pangan murah ini merupakan upaya mengendalikan dan menekan inflasi, karena harga pangan pada tiga kecamatan itu lebih mahal 20-30 persen dari Harga Eceran Tertinggi (HET)," ucap Penjabat (Pj) Bupati Gumas Herson B Aden, Kamis (22/8).
Faktor penyebab melonjaknya harga bahan pangan untuk kebutuhan masyarakat pada tiga kecamatan tadi yakni biaya distribusi logistik yang tinggi karena jauhnya jarak dan sulitnya medan menuju wilayah tersebut. Apalagi ketika memasuki musim penghujan.
"Untuk itu, kami akan terus berupaya membantu masyarakat memenuhi kebutuhan bahan pangan, terutama menyelaraskan harga bahan pangan yang sesuai harga di pasaran," ujarnya.
Dia mengatakan, gerakan pangan murah dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, dan akan dilaksanakan secara berkelanjutan pada sejumlah kecamatan.
"Dalam gerakan pangan murah, ada sekitar 500 kilogram beras, minyak goreng, gula dan bahan pangan lainnya yang dijual," terangnya.
Dia juga berharap kepada dinas terkait membantu masyarakat yang ada di desa dan kelurahan, dalam pengembangan sejumlah bahan pangan. Ini untuk meningkatkan ketahanan pangan di Kabupaten Gumas.
"Dinas terkait harus membantu masyarakat dalam hal pengembangan bahan pangan secara mandiri, sehingga dapat menyanggah kebutuhan sendiri," jelasnya.
Kepala DPKP Kabupaten Gumas Eigh Manto menambahkan, ada delapan komoditas yang dijual sesuai dengan HET untuk dipasarkan kepada masyarakat, diantaranya beras SPHP dengan harga Rp63.000 per lima kilogram, bawang putih Rp40.000 per satu kilogram. Selanjutnya bawang merah Rp26.000 per kilogram, minyak goreng Rp18.000 per liter, gula Rp18.000 per kilogram, ayam Rp40.000 per kilogram, ikan patin Rp25.000 per kilogram, dan telur ayam Rp57.000 per tray atau setara 30 butir telur. (arm/yit)