NANGA BULIK – Perencanaan penanggulangan pascabencana sangat penting dilakukan. Untuk itu, Pemkab Lamandau melaksanakan Bimbingan Teknis Pengkajian Kebutuhan Pascabencana (Jitupasna) dan Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana (R3P) Tahun 2024 di Aula Hotel Putri Tunggal, Selasa (3/9). Kegiatan dibuka langsung oleh sekretaris daerah dan dihadiri perwakilan Forkopimda, narasumber dari BNPB, kepala OPD, camat.
Sekretaris Daerah Kabupaten Lamandau Irwansyah mengatakan bahwa dokumen Pengkajian Kebutuhan Pascabencana (Jitupasna) dan Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana (R3P) memiliki peranan yang strategis. Dokumen ini akan menjadi panduan dalam merumuskan kebijakan, program, dan langkah-langkah konkret dalam pemulihkan kondisi pascabencana.
“Tujuan dari bimtek ini adalah dalam rangka penguatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dalam melakukan Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana (Jitupasna) dan Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana (R3P) di wilayah pascabencana, dengan perencanaan yang baik dan komprehensif diharapkan pemulihan dampak pascabencana dapat berjalan dengan efektif dan efisien,” ucap Irwansyah.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang untuk meningkatkan pengetahuan teknis tetapi juga untuk memperkuat koordinasi dan sinergi antar instansi terkait. Oleh sebab itu, dia mengharapkan agar seluruh peserta dapat aktif berpartisipasi, bertukar pengalaman, serta menjalin jaringan kerja sama yang solid demi tercapainya tujuan bersama dalam menghadapi penanganan pascabencana.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lamandau Hendikel mengatakan, pengkajian kebutuhan pascabencana bertujuan untuk memberikan panduan teknis dalam melakukan penilaian kebutuhan pascabencana. Yakni melibatkan pengumpulan data dan informasi yang relevan tentang kerusakan kerugian dan kebutuhan pemulihan setelah terjadi bencana.
Sedangkan rencana rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana merupakan rencana yang disusun berdasarkan hasil Jitupatna dengan fokus pada pemulihan kondisi masyarakat dan infrastruktur yang terkena dampak bencana. Tujuannya, mengembalikan kondisi masyarakat ke keadaan normal atau lebih baik dari sebelumnya. "Kegiatan diikuti oleh 72 orang dan dilaksanakan selama empat hari," Jrlas Hendikel. (mex/yit)