KUALA KURUN - Ketua sementara Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gunung Mas (Gumas) Herbert Y Asin menegaskan, perbedaan pilihan dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak tahun 2024, merupakan hal yang biasa dalam perhelatan pesta demokrasi.
"Perbedaan pilihan dalam demokrasi tidak perlu dipertentangkan. Biarkan masyarakat memilih sesuai hati nurani masing-masing, tanpa adanya intervensi dari siapapun," ucap Herbert, Selasa (17/9).
Politikus Partai Golongan Karya (Golkar) ini mengatakan, pilihan masyarakat pada pelaksanaan pilkada 27 November tahun 2024 nanti merupakan sebuah kedaulatan yang harus dihargai, karena pilkada itu berasaskan bebas, rahasia, jujur dan adil.
"Dalam menentukan pilihan, tentu masyarakat harus terlebih dahulu memahami dan mengetahui latar belakang serta visi misi masing-masing pasangan calon (paslon) yang akan dipilih," jelasnya.
Herbert juga meminta kepada seluruh masyarakat agar dapat menggunakan hak pilih dengan datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) terdekat. Jangan memilih golongan putih (golput), karena itu bukan pilihan.
"Dengan pilihan masyarakat yang sesuai hati nurani masing-masing, maka diharapkan menghasilkan pemimpin yang baik, dan mampu memberi kebaikan bagi masyarakat maupun daerah," terangnya.
Saat ini, kata dia, ada dua bakal paslon yang sudah mendaftarkan diri ke komisi pemilihan umum (KPU) setempat, sebagai bakal calon bupati dan wakil bupati Gunung Mas (Gumas). Keduanya sudah semakin dewasa, karena sampai sejauh ini tidak saling menjelekkan.
"Dengan sikap demikian, ini membuktikan bahwa paslon sudah memahami pentingnya demokrasi, yang lahir dari adanya perbedaan," tegas Herbert.
Selain itu dirinya juga mengajak masyarakat daerah berjuluk Bumi Habangkalan Penyang Karuhei Tatau itu, untuk tetap memelihara persatuan dan kesatuan, dalam perbedaan yang ada. Pelaksanaan pilkada serentak harus berjalan aman, lancar, dan demokratis.
"Demokrasi itu ada karena ada perbedaan. Hargai setiap perbedaan dan tetap dalam persatuan dan kesatuan," tandasnya. (arm/gus)