SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di tingkat desa, termasuk dengan mengentaskan desa dari blank spot dan tanpa listrik.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kotim Raihansyah mengatakan bahwa saat ini masih ada 25 desa di Kotim yang belum berlistrik PLN dan sembilan desa yang masih blank spot.
"Saat ini masih ada sembilan desa yang masih blank spot atau tidak ada sinyal, dan 25 desa yang belum berlistrik," ujar Raihansyah.
Dirinya mengatakan, pemerintah daerah sedang berupaya untuk menjadikan desa-desa tersebut memiliki jaringan selular dan listrik.
"Mudah-mudahan kehadiran Pjs selaku pejabat provinsi di sini memberikan kenang-kenangan untuk kita di desa, khususnya di Kabupaten Kotim. Kita mendorong untuk 25 desa ini bisa berlistrik. Paling tidak, ada PLTS untuk desa-desa tersebut," tuturnya.
Untuk desa yang masih blank spot, Raihansyah menuturkan bahwa pemkab mengajukan proposal untuk minta bantuan ke Kominfo untuk alat Vsat.
"Mudah-mudahan di tahun 2025 nanti sembilan desa ini bisa terkoneksi internet. cuma yang namanya sinyal itu kan tergantung listrik, kalau listriknya tidak ada, maka sinyalnya juga tidak ada," terangnya.
Karena itu, pihaknya berharap dengan waktu yang singkat ini, khususnya di Kabupaten Kotim, dengan semangat kebersamaan, kekompakan, persatuan dan kesatuan, sehingga waktu Pjs Bupati menjabat selama dua bulan di Kotim memberikan kesan, bisa memberikan kenangan khususnya terhadap desa-desa yang ada kabupaten ini.
Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Kotim Shalahuddin mengatakan dirinya akan berupaya untuk membantu desa-desa di Kotim yang belum memiliki akses listrik.
"Saya akan perjuangkan untuk beberapa desa disini agar bisa teraliri listrik," ucapnya.
Shalahuddin menuturkan bahwa Provinsi Kalteng memiliki program Kalteng Bercahaya yang dicanangkan oleh Gubernur Kalteng Sugianto Sabran.
"Yang tidak ada penerangannya nanti kita bantu," tegasnya.
Untuk diketahui, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran telah mencanangkan program Kalteng Bercahaya, yang ditargetkan di akhir tahun 2024 semua desa mendapat akses listrik, dan anggaran telah siapkan sebesar Rp432 milyar.
Program Kalteng Bercahaya ini diimplementasikan dengan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di berbagai desa di Kalimantan Tengah. Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan Pembangunan Listrik dengan menggunakan Energi Baru Terbarukan (EBT), yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Implementasi Kalteng Bercahaya ini diakses menggunakan PLTS.
Bantuan PLTS untuk tahun 2024 diberikan kepada kurang lebih 20.711 rumah tangga di 186 desa di seluruh Kalimantan Tengah. Di dalam anggaran perubahan tahun ini juga, mengakses lagi sekitar 25.000 keluarga di 184 desa. (yn/yit)