KOTAWARINGIN LAMA – Selamet Abdul Rohim (27) harus merelakan uang di rekeningnya sebesar Rp 1,3 juta. Warga Desa Palih Baru, Kecamatan Kotawaringin Lama (Kolam), ini ditipu oleh orang yang tak dikenalnya.
Kejadian berawal saat Selamet mendapat telepon dari seseorang Minggu (19/6) malam. Dia dinyatakan sebagai salah seorang pemenang undian pesta rakyat 2016 yang digelar BRI sebesar Rp 35 juta.
”Saya diberitahu mendapat cek Rp 35 juta dari pesta rakyat 2016 bank BRI dengan PIN sekian-sekian. Setelah itu masuklah SMS ke ponsel saya untuk mengkonfirmasi kebenaran PIN tersebut ke satu alamat website,” cerita Selamet di Bank BRI Unit Kolam, Selasa (21/6).
Setelah dicek di website, nomor PIN tersebut sama persis dengan yang disampaikan seseorang lewat hubungan telepon. Kemudian berdasar petunjuk untuk mengambil hadiah tersebut, Selamet disuruh segera ke ATM.
Selamet juga disuruh menginformasikan saldo rekeningnya sebagai syarat untuk mentrasfer hadiahnya. Tanpa sadar bapak satu anak ini menuruti perintah dari si penelepon yang memerintahkan dirinya mengikuti petunjuk orang yang memandunya lewat ponsel.
”Setelah saya sampai di mesin ATM, saya telepon orang itu dan saya ikuti perintah memasukan kartu dan memencet tombol-tombol mesin ATM dan sampai kartu ATM saya keluar,” tutur Selamet.
---------- SPLIT TEXT ----------
Kemudian Selamet diperintahkan lagi memasukan kartu ATM dan memilih Rp 1 juta dan setelah itu disuruh lagi memilih Rp 249 ribu, selanjutnya Selamet disuruh keluar dari ruangan ATM dan diperintahkan lagi untuk mencek, apakah hadiahnya sudah masuk atau belum.
”Setelah saya cek, saldonya hanya ada Rp 80 ribu. Setelah itu saya konfirmasi bahwa hadiahnya belum masuk dan si penelpon menyebut saldo sebanyak itu tidak cukup untuk memperlancar pengiriman hadiah dan saya harus mengisi saldo sebesar Rp 3,5 juta lagi dan seketika itu saya tersadar bahwa ini penipuan,” beber Selamet.
Untuk meyakinkan bahwa yang menghubunginya adalah seorang penipu, Selamet kembali mengontak pegawai BRI gadungan tersebut dan berpura-pura telah mengisi saldonya sebanyak Rp 3,5 juta dan menghubungi orang tersebut untuk meminta hadiahnya.
”Saya telpon lagi orang itu dan saya bilang kok setelah diisi Rp 3,5 juta katanya hadiahnya masuk otomatis, ternyata hadiah itu tidak masuk juga. Dan orang itu malah menyuruh saya ke mesin ATM lagi dan langsung saya bilang, ‘kamu adalah penipu’ dan orang itu langsung menutup teleponnya,” kata Selamet.
Atas kejadian ini Selamet tidak melaporkannya ke pihak yang berwajib. Untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan atas rekening dan kartu ATM, Selamet melaporkan kejadian ini ke pihak BRI Unit Kolam untuk memblokir dan mengganti PIN ATM miliknya. (gst/yit)