SAMPIT – Kebakaran lahan kembali menjadi ancaman serius di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), seiring meningkatnya suhu panas beberapa hari terakhir. Kasus terbaru di Jalan Bumi Ayu, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Rabu (12/2), menambah panjang daftar insiden kebakaran lahan dalam sepekan ini.
Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 11.30 WIB itu diduga akibat praktik pembukaan lahan dengan cara membakar. Kepala Pelaksana BPBD Kotim Multazam, mengungkapkan, api membesar tanpa pengawasan hingga menghanguskan lahan kosong yang dipenuhi semak belukar.
”Warga sekitar menduga kebakaran ini disebabkan oleh pembakaran lahan. Saat mereka tiba di lokasi, api sudah menyebar luas tanpa ada yang mengawasi," jelas Multazam.
Dalam sepekan terakhir, setidaknya lima lokasi kebakaran lahan dilaporkan, mulai dari Desa Jaya Karet di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan hingga Kelurahan Baamang Tengah. Mayoritas insiden disebabkan oleh kelalaian, seperti pembakaran sampah atau lahan tanpa pengawasan.
Salah satu contoh lainnya terjadi di Perumahan Wengga Metropolitan, Kecamatan Baamang Barat, pada Selasa (11/2). Kebakaran dipicu oleh pembakaran sampah yang merembet ke semak-semak di sekitar lokasi.
Pihaknya menerima laporan dari seorang warga yang melihat api mulai menjalar ke lahan belakang rumahnya. Untungnya, tim pemadam berhasil mengendalikan api dalam waktu 32 menit.
Fenomena kebakaran ini diperparah oleh suhu panas yang meningkat di wilayah Kotim. BPBD Kotim berencana berkoordinasi dengan BMKG untuk memastikan apakah Kotim sudah memasuki musim kemarau, yang biasanya memicu lonjakan kasus kebakaran lahan.
”Kami mengimbau masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar, apalagi di tengah cuaca panas ekstrem seperti ini. Risiko kebakaran sangat tinggi," tegas Multazam.
Kebakaran lahan tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga mengancam kesehatan masyarakat akibat asap yang dihasilkan. Oleh karena itu, pemerintah mengingatkan warga untuk lebih bijak dalam mengelola sampah dan lahan. (yn/ign)