PANGKALAN BUN – Enam kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA) dari tiga kecamatan di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) mengikuti kegiatan sosialisasi dan pembinaan yang digelar oleh Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPB-PK) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan peran aktif masyarakat dalam upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kobar, Syahruni menjelaskan bahwa kelompok MPA yang mengikuti kegiatan ini berasal dari Kecamatan Arut Selatan, Kumai, dan Kotawaringin Lama.
Ketiga wilayah tersebut diketahui sebagai daerah rawan karhutla dan kerap mengalami kemunculan titik panas atau hotspot saat musim kemarau.
Kegiatan pembinaan tersebut dilaksanakan di dua lokasi, yaitu di Kantor Camat Kumai pada 6–7 Mei dan di Kantor BPBD Kobar pada 7–8 Mei 2025.
Menurut Syahruni, kegiatan ini sangat penting mengingat saat ini wilayah Kobar memasuki musim panas, yang biasanya diiringi dengan peningkatan risiko terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
"Pembentukan dan pembinaan kelompok MPA ini menjadi langkah strategis untuk melibatkan masyarakat secara langsung dalam upaya pencegahan dan penanggulangan bencana karhutla. Mereka menjadi garda terdepan saat muncul titik api," ujar Syahruni, Rabu (7/5/2025).
Lebih lanjut, Syahruni menyebutkan bahwa para anggota MPA dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan dasar dalam penanggulangan Karhutla.
Ia menekankan bahwa peran serta masyarakat sangat efektif dalam menekan angka kejadian karhutla, terutama dalam merespons cepat ketika terjadi kebakaran di wilayah rawan.
BPBD Kobar juga terus melakukan sosialisasi secara berkala kepada masyarakat, terutama di wilayah yang kerap mengalami karhutla seperti Arut Selatan, Kumai, dan Kotawaringin Lama.
Syahruni mengingatkan bahwa membakar hutan atau lahan kini memiliki sanksi hukum yang berat.
“Karhutla ini ancaman serius. Jika tidak ditangani sejak dini, dampaknya bisa sangat merugikan baik bagi lingkungan maupun kesehatan masyarakat,” tegasnya. (sam/fm)