PANGKALAN BUN – Kondisi fisik bangunan di SMP Negeri 2 Arut Selatan (Arsel) memerlukan perhatian serius. Hal ini disampaikan Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) Muhammad Isro Wahyudin saat melakukan kunjungan monitoring ke sekolah tersebut, baru-baru ini. Kegiatan tersebut juga dalam rangka menindaklanjuti Surat Edaran Bupati Kobar Nomor 229 Tahun 2025 tentang pungutan di sekolah.
Menurut Wahyu, sapaan akrab Muhammad Isro Wahyudin, sejumlah bangunan di SMPN 2 Arsel ini mengalami kerusakan, khususnya pada bagian atap dan plafon. Kondisi tersebut dinilai dapat mengganggu kenyamanan proses belajar mengajar, dan harus segera mendapatkan perhatian dari Pemkab Kobar dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kobar.
“Beberapa ruang kelas atap dan plafonnya sudah tidak layak. Ini tentu berisiko dan tidak mendukung suasana belajar yang baik bagi siswa. Kami minta agar Disdikbud segera turun ke lapangan untuk mengecek langsung kondisi tersebut,” ujar Wahyu.
Ia juga mengungkapkan bahwa pihak sekolah sudah beberapa kali mengajukan permohonan rehabilitasi, namun hingga saat ini belum mendapatkan respons yang memadai. Kondisi ini, menurutnya, menunjukkan perlunya sistem inventarisasi dan penanganan cepat terhadap sekolah-sekolah yang membutuhkan perbaikan.
“Kalau memang pengajuannya sudah berulang kali tapi tidak ditindaklanjuti, ini harus jadi evaluasi bersama. Jangan sampai sekolah di tengah kota yang mestinya jadi percontohan justru terabaikan,” tambahnya.
Komisi A DPRD Kobar berharap agar Disdikbud segera melakukan pemetaan dan skala prioritas terhadap sekolah-sekolah yang memerlukan perbaikan fisik. Dengan begitu, program rehabilitasi bisa lebih tepat sasaran dan mendukung peningkatan mutu pendidikan di Kobar. (sam/yit)