NANGA BULIK – Pada tahun 2019 dan 2021, Kabupaten Lamandau pernah mendapat status sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA). Pemerintah Kabupaten Lamandau di bawah kepemimpinan Rizky Aditya Putra menegaskan komitmennya untuk kembali meraih status Kabupaten Layak Anak tahun ini.
Sebagai langkah awal menuju KLA, dilakukan verifikasi lapangan hybrid (VLH), Senin (26/5). Kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam upaya strategis pemerintah daerah untuk memastikan pemenuhan hak-hak anak dan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas sejak dini.
Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Lamandau Triadi mengatakan, anak adalah aset bangsa yang harus dilindungi, "Anak-anak merupakan generasi penerus bangsa, mereka berhak tumbuh dalam lingkungan yang aman, sehat, dan mendukung perkembangan optimal," katanya.
Pemkab Lamandau telah mengimplementasikan berbagai kebijakan pendukung sebagai bentuk nyata komitmen terhadap program KLA, antara lain Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pengembangan Kabupaten Layak Anak, Perda Kawasan Tanpa Rokok, serta Peraturan Bupati tentang Perlindungan Anak.
Tak hanya pada tataran regulasi, Pemkab Lamandau juga telah membentuk lembaga-lembaga pendukung seperti UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga), Forum Anak Daerah, serta menyediakan ruang publik ramah anak, seperti Pusat Informasi Sahabat Anak (PISA) dan taman bermain di Bundaran Rusa.
"Melalui verifikasi lapangan hybrid ini, Pemerintah Kabupaten Lamandau berharap dapat terus meningkatkan kualitas layanan dan perlindungan anak, serta menjamin bahwa kebijakan pembangunan daerah senantiasa berpihak pada kepentingan terbaik bagi anak," ucapnya.
Acara pembukaan verifikasi lapangan dilakukan secara hybrid oleh M Soleh, JF Perencana Madya Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Sementara itu, kegiatan di Lamandau digelar di Aula Setda dan dihadiri oleh jajaran perangkat daerah, antara lain Asisten Pemerintahan dan Kesra, Kepala DP3AP2KB, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip, serta perwakilan dari Bappedalitbang, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Disdukcapil, dan Dinas Sosial.
Dengan sinergi berbagai pihak, Kabupaten Lamandau optimistis dapat meraih predikat Kabupaten Layak Anak dan menjadi contoh bagi daerah lain dalam membangun lingkungan yang inklusif dan aman bagi anak-anak. (mex/yit)