KUALA KURUN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Mas (Gumas) melaksanakan workshop manajemen sekolah inklusi bagi kepala sekolah jenjang Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) se Kabupaten Gumas Tahun 2025.
"Workshop ini untuk memastikan kepala sekolah memahami secara mendalam apa itu pendidikan inklusi, filosofinya, serta hak-hak anak berkebutuhan khusus dalam memperoleh pendidikan yang layak dan setara," ucap Wakil Bupati Gumas Efrensia LP Umbing, Senin (7/7/2025).
Dia mengatakan, kepala sekolah memegang peran sentral dalam mewujudkan pendidikan yang setara dan berkualitas seluruh anak di Kabupaten Gumas. Keberadaan sekolah inklusi tersebut bukan sekadar kebijakan sesaat, melainkan amanat konstitusi dan hukum yang kuat.
Kebijakan terhadap pendidikan inklusif dipertegas melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif bagi peserta didik yang mempunyai kelainan dan memiliki potensi kecerdasan atau bakat istimewa.
"Peraturan ini menjadi payung hukum operasional kami dalam menyelenggarakan pendidikan inklusif, yang menekankan sekolah reguler wajib menerima peserta didik berkebutuhan khusus," jelasnya.
Dia mengakui, asar hukum yang kuat menegaskan bahwa pendidikan inklusif bukan pilihan, melainkan kewajiban dan hak asasi yang harus dipenuhi. Itu adalah tugas mulia untuk menciptakan lingkungan belajar adaptif, menerima dan bisa mengakomodasi keberagaman karakteristik peserta didik, termasuk yang memiliki kebutuhan khusus.
"Di Kabupaten Gumas, kami akan terus berupaya untuk memperkuat komitmen ini melalui berbagai kebijakan dan program daerah, sehingga workshop manajemen sekolah inklusi menjadi sangat relevan dan krusial," terangnya.
Melalui kegiatan ini, lanjut dia, para kepala sekolah dapat memperkuat pemahaman dasar pendidikan inklusif, tingkatkan kompetensi manajerial dengan pengembangan kurikulum adaptif, mengembangkan lingkungan inklusif dengan menciptakan budaya sekolah yang inklusif.
"Kami juga ingin workshop itu akan membangun jaringan kolaborasi dengan bertukar pengalaman, berdiskusi dan mencari solusi bersama untuk kemajuan sekolah inklusi," ujarnya.
Dia berharap kepada kepala sekolah yang menjadi ujung tombak akan memastikan bahwa setiap anak di Kabupaten Gumas akan memiliki akses terhadap pendidikan yang layak dan berkualitas, tanpa perlu memandang latar belakang dan kondisi fisiknya.
"Mari kita jadikan Kabupaten Gumas sebagai daerah yang terdepan dalam mewujudkan pendidikan yang benar-benar tanpa batas, pendidikan untuk semua," tandasnya. (arm/fm)