PANGKALAN BUN – Wakil Bupati Kotawaringin Barat (Wabup Kobar) Suyanto secara resmi meluncurkan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) milik Yayasan Al Azhar Pangkalan Bun untuk pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG), Selasa (8/7/2025).
Kegiatan ini turut dihadiri Kapolres Kobar AKBP Theodorus Priyo Santosa, perwakilan Dandim 1014 Pangkalan Bun, Plt Kadisdikbud Kobar Jamri, Camat Arsel Indra Wardana, serta sejumlah kepala sekolah sekitar.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati menyampaikan bahwa Yayasan Al Azhar menjadi pionir dalam pelaksanaan program MBG di Kabupaten Kobar.
Melalui SPPG yang dikelola yayasan ini, pemenuhan gizi bagi penerima manfaat akan mulai didistribusikan secara terstruktur dan terstandar sesuai ketentuan Badan Gizi Nasional.
"Nilainya memang hanya Rp10 ribu per penerima manfaat, tapi yang penting adalah kandungan gizinya harus benar-benar tercukupi. Anggaran ini langsung dari Badan Gizi Nasional, dan hanya bisa diterima oleh SPPG yang telah memiliki SK dan memenuhi semua persyaratan," ujar Suyanto.
Ia juga menekankan pentingnya tata kelola program yang transparan dan akuntabel. Menurutnya, pengelolaan anggaran yang diterima harus disertai pelaporan yang jelas dan bertanggung jawab.
“Program ini adalah bagian dari Asta Cita Presiden dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Maka dari itu pengelolaannya harus profesional,” tegasnya.
Ketua Yayasan Al Azhar Pangkalan Bun, H. Mulyono, mengungkapkan bahwa pihaknya saat ini menangani distribusi makanan bergizi gratis untuk sekitar 2.500 siswa dari enam sekolah yang berada dalam radius 6 km dari dapur SPPG.
Kegiatan ini juga didukung oleh 50 relawan yang bekerja di berbagai divisi layanan.
“Saat ini karena masih masa libur sekolah, kami distribusikan makanan kering. Namun mulai tanggal 14 Juli saat sekolah aktif kembali, makanan yang dibagikan berupa makanan basah sesuai standar dari Badan Gizi Nasional,” jelas Mulyono.
Ia juga menyebut bahwa Yayasan Al Azhar merupakan satu-satunya yayasan di Kalimantan Tengah yang telah mendapat SK resmi dari Badan Gizi Nasional untuk mengelola program ini. (sam/fm)