KUALA KURUN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Mas (Gumas) bersama Tim Penggerak PKK melaksanakan sosialisasi pencegahan dan pengendalian tuberkulosis (TB) di Desa Sei Antai, Kecamatan Rungan Hulu.
"Kegiatan ini sebagai bentuk upaya bersama dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya dari penyakit TB dan pentingnya deteksi dini," ucap Ketua TP-PKK Kabupaten Gumas Mimie Mariatie Jaya Samaya Monong, Senin (11/8).
Dia menegaskan, TP-PKK berperan penting dalam upaya penanggulangan TB, yakni merupakan garda terdepan dalam keluarga dan masyarakat. Apalagi TB adalah penyakit menular yang dapat menyerang siapapun, terutama yang memiliki daya tahan tubuh lemah.
"Penyakit TB bukan hanya urusan penderita, tetapi juga seluruh anggota keluarga serta masyarakat sekitar. Pentingnya peran keluarga dan lingkungan dalam penyembuhan penderita TB," tegasnya.
Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam pencegahan dan penanggulangan TB, yakni dengan cara lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, mendukung penderita TB, serta menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
"Seluruh masyarakat harus bersama meningkatkan kesadaran tentang TB, mendorong deteksi dini, dan memberikan dukungan serta hilangkan diskriminasi kepada penderita TB, dan wujudkan keluarga sehat bebas TB," jelasnya.
Dia juga mengajak masyarakat untuk tidak ragu dan jangan takut untuk diperiksa, jika mengalami gejala batuk berkepanjangan, demam, ataupun penurunan berat badan. Semakin cepat diketahui, maka cepat pula bisa diobati.
"Dengan kesadaran, kepedulian serta kerjasama, kami yakin bisa tekan angka TB dan mewujudkan masyarakat yang sehat dan kuat," ujarnya.
Pada kesempatan ini juga diperkenalkan inovasi Bell Box TB. Itu adalah alat bantu sederhana tapi efektif dalam mendukung kelancaran pengobatan TB. Alat tersebut akan mengingatkan waktu minum obat, mencatat perkembangan pengobatan dan menjaga konsistensi terapi hingga tuntas.
"Kami ingin sosialisasi seperti ini bisa diperluas ke desa lain, agar semakin banyak masyarakat yang memahami pentingnya menjaga kesehatan, kenali gejala TB, serta mendukung pasien untuk sembuh total tanpa stigma," pungkasnya. (arm/yit)