KOTAWARINGIN LAMA – Dampak kemarau yang berkepanjangan tahun ini telah mengakibatkan sejumlah sumur yang merupakan sumber air bersih bagi warga Kotawaringin Lama (Kolam) banyak mengering. Hal itu otomatis dan membuat warga kesulitan untuk mendapatkan air bersih, sehingga jasa penjualan air sangat diperlukan. 

Situasi tersebut menjadi berkah tersendiri bagi Joko, warga RT 6 Kelurahan Kotawaringin Hulu (Kohul) Kecamatan Kolam. Saat ini diirnya sehari-hari menekuni pekerjaan menjual jasa angkutan  pasokan air bersih dengan mobil pikapnya.           

”Alhamdulillah banyak warga minta carikan air bersih baik untuk air minum dan mandi, atau pun untuk keperluan lain seperti pekerjaan pembangunan,” ungkapnya di sela mengantar air ke Surau Hidayatul Mu’allimin Kohul, Kamis (3/9) pagi, kemarin. 

Sebelumnya, beberapa hari yang lalu air sumur untuk keperluan berwudu bagi jemaah di surau tersebut sudah mengering, sehingga jasa jualan air yang ditawarkan Joko sangat bermanfaat mengatasi situasi tersebut. 

Joko mengungkapkan, 1 tangki air  kapasitas 1.200 liter dihargainya Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu. Harga ditentukan sesuai jarak pengantaran air, dan dalam sehari dirinya bisa mengantar 5 tangki berisi air bersih.      

Sementara itu Kusrani, warga Kohul yang juga pengurus Surau Hidayatul Mu’allimin yang minta jasa bantuan Joko, mengaku tidak masalah soal harga air bersih tersebut. Menurutnya air merupakan kebutuhan hidup yang lebih utama seperti kebutuhan makan, demikian juga untuk beribadah.            

Disinggung masalah pasokan  air  dari PDAM, Kusrani mengungkapkan dijalur tempat tinggalnya aliran air perusahaan daerah itu tidak normal sehingga tidak bisa diandalkan. Dirinya juga tidak mengerti apa persolannya, sementara menurutnya dijalur distribusi yang lain  pasokan air normal saja.(gst/gus)