PANGKALAN BUN- Harga cabai rawit di pasar Indra Sari Pangkalan Bun terus mengalami kenaikan alias meroket. Bahkan kenaikan harga cabai rawit tersebut paling drastis menjelang Idul Adha, yakni tembus Rp 100 ribu perkilogram.
Cabai Rawit saat musim kemarau seperti sekarang ini sudah snagat jarang ditemui. Selain itu semua cabai ini dipasok dari Jawa sehingga saat mengalami ketelatan pengiriman kondisi cabai sudah berubah. Termasuk kekosongan dalam empat hari ini, sehingga harga cabai melambung tinggi.
Saminah, salah seorang penjual cabai di Pasar Indrasari mengatakan, harga cabai memang tidak terkontrol. Terkadang naiknya cepat dan turunnya juga cepat, hal ini membuat para pedagang seperti dirinya susah untuk menjual cabai. Terlebih seperti cabai yang sedang mahal seperti sekarang.
“Kalau tiga hari lalu masih Rp 80 ribu perkilogram. bahkan Selasa (22/9) naik menjadi Rp 85 ribu, dan pada hari rabu (23/9) cabai sempat kosong makanya harganya naik sampai sekarang (kemarin) tembus Rp 100 ribu,” ungkapnya kemarin.
Dijelaskan Saminah, terlebih saat Idul Adha kemarin banyak para pedagang yang libur. sehingga penjual sayur dan juga cabai jarang. Hal tersebut juga cukup mempengaruhi harga cabai.
“Kalau banyak pedagang tentu harganya beda. Tidak semahal seperti sekarang ini. penjual cabai saja bisa dihitung. Tapi kami naikkan harga karena kita mengambil dari pemasok cabai juga sudah naik,” imbuhnya.
Selain harga cabai, para penjual daging ayam potong juga sepi pembeli. di momen hari Raya Idul Adha seperti sekarang ini masyarakat telah mendapatkan daging sapi dari hewan kurban.
“Hari ini sengaja memotong sekitar 50 kilogram saja, karena kita tahu pembelian pasti sedikit karena banyak yang dapat daging kurban,” kata Iyah salah satu penjual daging ayam potong.
Meski begitu, tambahnya dirinya juga tidak menaikkan atau menurunkan harga daging ayam potong. menurutnya pembelian ayam potong sepi tentunya tidak bakalan lama, dan harganya masih dianggap normal yaitu Rp 35ribu perkilogram.(rin/gus)