NANGA BULIK - Terminal dalam kota Nanga Bulik seolah mati suri. Bangunan gedung tidak tampak lagi dari luar karena terhalang banyaknya tanaman yang tumbuh.

Terminal ini memang sudah tidak beroperasi, hampir tidak ada kendaraan umum yang singgah, bahkan petugas pun jarang terlihat.

“Karena tidak ada mobil angkot yang beroperasi sehingga terminal sepi. Sekarang tidak boleh ada pungutan retribusi lagi, tapi petugas tetap ada disana,” ujar Kepala Dishubkominfo Kabupaten Lamandau, Herwinson, kemarin (6/9).

Menurutnya terminal sudah cukup lama berdiri, namun belum optimal beroperasi. Saat ini belum ada pengusaha yang berminat untuk bergerak di bidang angkutan dalam kota karena dari perhitungan bisnis tidak menguntungkan.

Mudahnya memperoleh kendaraan membuat masyarakat lebih memilih untuk membeli kendaraan pribadi baik roda dua maupun roda empat, lagi pula budaya masyarakat lebih senang naik kendaraan sendiri dibanding angkot.

"Travel-travel  antarkota juga melakukan pelayanan antarjemput, sehingga tidak lagi singgah ke teminal," tuturnya.

Menurutnya yang terpenting pemerintah sudah menyiapkan sarana terminal, jika kedepan penduduk semakin bertambah dan angkot-angkot mulai bermunculan, maka pemerintah tidak perlu direpotkan lagi dengan pembebasan lahan untuk terminal. (mex/fm)