KASONGAN – Tolok ukur besaran gaji pegawai negeri sipil (PNS) di Kabupaten Katingan bakal dilihat dari kinerja PNS itu sendiri, di samping melihat masa tugas dan lain sebagainya. Untuk itu seluruh PNS dituntut agar terus menunjukan prestasi dan kinerja secara maksimal.
Bupati Katingan Ahmad Yantenglie belum lama ini menjelaskan, hal itu merujuk dari wacana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Katingan untuk memberlakuan sistem kompetitif kepada setiap PNS.
”PNS itu secara penilaian penggajian pun akan dilihat dari kinerjanya, itu harapan kita ke depan. Maka dari itu kita harus berani memulai, agar sistem kompetitif bagi PNS ini dapat berjalan maksimal,” ungkapnya.
Berkenaan dengan itulah mulai tahun 2015 ini, pemkab akan menyelenggarakan pengisian jabatan eselon II dengan sistem seleksi. Pemkab akan membentuk terlebih dahulu tim seleksi, dengan ketua Sekda Katingan Nikodemus dan Kepala BKD M Hasrun sebagai sekretaris.
”Komposisi tim seleksi ini harus lebih besar unsur luar dibanding unsur dalam, atau 55 dan 45 persen. Misalkan dari tujuh orang anggota, tiga diantaranya dari Pemda Katingan dan empat lainnya dari luar yang menguasai dan menilai hasil assesment,” akunya.
Upaya tersebut merupakan salah satu strategi dalam membantu kepala daerah menentukan penempatan suatu jabatan PNS. Jadi, tidak hanya melihat dan menilai dari sisi gelar kesarjaan semata.
”Maaf saja, meskipun ada yang mempunyai gelar sarjana pertanian. Tapi secara assesment yang bersangkutan malah lebih pandai dan condong kebagian keuangan. Oleh karena itu melalui hasil assesment nantinya akan sangat membantu dalam menentukan suatu jabatan, sehingga jalannya roda pemerintahan kita diharapkan lebih berarah,” tukasnya.
Merujuk dari hasil assesment beberapa waktu lalu, Bupati Yantenglie mengakui ratusan peserta menunjukan hasil rata-rata atau standar. Hanya sejumlah kecil PNS yang menunjukan hasil yang membanggakan.
”Kabupaten Katingan bisa dikatakan standar, karena sebagian besar hasilnya rata-rata. Sedangkan yang lainnya menunjukan hasil yang baik, tapi jumlahnya masih kecil. Begitu juga dengan PNS yang di bawah rata-rata, untuk itulah kita terus memacu assesment PNS kita ini ke depannya,” pungkasnya. (agg/yit)
