PANGKALAN BUN – Sekali lagi kabut asap merenggut nyawa. Ashifa, bayi 18 bulan asal Ketapang, Kalbar, yang dirujuk ke Rumah Sakit Citra Husada Pangkalan Bun, meninggal Kamis (22/10) pagi.
Dokter yang menangani Ashifa, dr Duita Eka Sari menyebut, suhu tubuh korban mencapai 40,2 derajat celcius. Kondisinya sudah lemas dan napasnya sudah tersendak-sendak. Setelah 10 menit di rumah sakit, bayi mengembuskan nafas terakhirnya.
”Bayinya tidak nangis, hanya menatap kosong dan badannya panas,” ujarnya.
Hasil pemeriksaanmenunjukkan paru-paru Ashifa terpapar asap sangat parah. Terus menerus menghirup asap, pernapasannya terganggu hingga menyerang paru-parunya.
Duita juga sempat berbincang dengan ibu bayi, Ny Sirin. Ashifa sudah mengalami sesak nafas selama sebulan terakhir karena kebakaran lahan tak kunjung usai.
Menurut pengakuan ibu korban, keluarganya hidup di kampung dan setiap tahun terpapar kabut asap. Tapi tahun ini lebih parah kondisinya.
Ashifa merupakan pasien rujukan dari Puskesmas Air Upas Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, ke RS Citra Husada Pangkalan Bun.
Kamis (22/10) dini hari, Ashifa dirujuk ke RS Citra Husada Pangkalan Bun menggunakan ambulans. Mengingat perjalanan yang cukup jauh, Ashifa didampingi seorang perawat. Sang anak tiba di RS Citra Husada Kamis pukul 06.30 WIB. (rin/yit)