KOTAWARINGIN LAMA – Murid SDN 1 dan SDN 2 Kotawaringin Hilir kompak mengenakan masker. Mereka tetap melaksanakan upacara bendera hari Senin, meski asap menyelimuti sekolah akibat kabakaran lahan.
Pantauan Koran Ini kemarin (7/9), SDN 1 dan SDN 2 Kotawaringin Hilir belum mengubah jadwal masuk sekolah. Mereka masih melaksanakan upacara bendera seperti biasanya. Bedanya, semua murid dan guru menggunakan masker yang sebelumnya dibagikan gratis oleh Puskesmas Kolam.
Demikian juga di SDN 1 Kotawaringin Hulu (Kohul), hampir seluruh peserta upacara mengenakan masker. Ada juga murid SD yang meletakan masker tidak pada tempat semestinya.
”Anak-anak kita imbau wajib menggunakan masker untuk mencegah dampak kabut asap. Mulai hari Senin ini, jadwal masuknya diundur agak siang. Semula jam 07.00 WIB menjadi jam 07.30 WIB,” terang Endah, guru SDN 1 Kohul seusai upacara.
Kebijakan ini diambil menyusul semakin pekatnya kabut asap di Kolam pada bagi hari. Apalagi sebagian rumah murid jauh dari sekolah.
Ada juga sekolah yang meniadakan apel Senin, seperti di SMPN 1 Kolam dan SMKN 1 Kolam. Kepala SMPN 1 Kolam Muhammad Yunus mengatakan, kebijakan itu diambil setelah melihat cuaca yang tidak sehat untuk kesehatan anak didiknya. Di samping itu, banyak siswa yang tidak menggunakan masker.
Sementara itu pihak SMAN 1 Kolam belum mengubah jadwal masuk sekolah. SMA yang dipimpin Gusti Suriansyah itu masih melaksanakan apel Senin seperti biasa, meski asap pekat.
Di lain pihak, sejumlah orang tua meminta pihak terkait agar membagikan masker gratis kepada pelajar SMP/MTs dan SMA sederajat. Sebelumnya, Puskesmas Kolam telah membagikan 1.500 buah masker yang diperuntukan bagi ibu hamil, bayi, balita, anak pelajar TK dan SD serta para lansia. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Barat juga menyerahkan bantuan masker, namun belum diketahui masker tersebut dibagikan atau belum. (gst/yit)