PANGKALAN BUN - Desa Tanjung Putri Kecamatan Arut Selatan sudah terpasang pipa instalasi dari PDAM Tirta Arut sejak tahun 2014 lalu. namun sampai saat ini pipa tersebut belum juga dialiri oleh air. Hal ini menyebabkan warga desa Tanjung Putri masih merogoh kocek lebih dalam untuk mendapatkan air bersih sebagai kebutuhan sehari-hari.
Kepala Desa (Kades) Tanjung Putri Dedy Harianto mengungkapkan, pihaknya masih bersyukur ada penjual air minum yang berasal dari Desa Sungai Rengas, yang tidak jauh dari Desa Tanjung Putri. Namun warga setempat harus mengeluarkan uang Rp 5 ribu per galon isi 20 liter air bersih.
"Alhamdulillah saya bersyukur ada yang mau menjual air bersih. Hal ini sangat membantu warga di sini, dan diantar sampai rumah lagi," ungkapnya, Senin kemarin.
Diungkapkan Dedy, kebijakan dari Pak Bambang Purwanto melalui Dirut PDAM Tirta Arut juga sangat membantu warga untuk mengambil air bersih di Sungai Rengas. Pada saat musim kemarau ini, PDAM Tirta Arut juga membantu warga yang memerlukan air bersih, dengan cara membawa tangki perkelompok kepada PDAM Tanjung Terantang yang terdekat.
"Bantuan PDAM juga sangat membantu, kebijakan pak Bambang, beliau sudah menelpon Dirut PDAM untuk mengirimkan bantuan air bersih ke Tanjung Terantang," jelasnya.
Menurut Dedy, di desa Tanjung Putri tidak ada sumber air bersih. Sejauh ini pihaknya mengharapkan air sungai Arut saja, dan airnya sudah pahit tidak berasa asin lagi. Pihaknya pernah mencoba membuat sumur namun tidak berhasil karena air dari sumur tersebut rasanya payau. Kemudian mencoba air yang berada di kubangan rawa ternyata airnya tidak bagus karena tingkat keasaman yang cukup tinggi.
"Kalau mandi pakai air sungai Arut harus bilas lagi pakai air bersih, karena air Sungai Arut di sini dekat dengan laut," tandasnya.
Dedy berharap, pemerintah cepat membantu proses PDAM masuk ke Tanjung Putri, sehingga warga di Desa Tanjung Putri tidak kesulitan lagi mendapatkan air bersih, terutama untuk kebutuhan masak dan minum. (rm-70/gus)