PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalteng mulai memikirkan beberapa skenario untuk evakuasi warga kabupaten/kota yang terkena asap. Skenario evakuasi tersebut dilakukan mengingat kondisi asap yang makin parah, khususnya di Kota Palangka Raya, Kabupeten Pulang Pisau (Pulpis), Katingan dan Kotawaringin Timur (Kotim).
Skenario menolong warga lainnya, dengan mendirikan rumah singgah dan oksigen untuk membantu warga mendapatkan oksigen. Kemudian skenario terburuk, yakni evakuasi warga jika memang dibutuhkan.
Komandan Satgas Tanggap Darurat Kebakaran Hutan, Lahan dan Pekarangan (Karhutlakar) Kalteng, Kolonel Arh Purwo Sudaryanto mengakui mempersiapkan skenario terburuk adalah evakuasi. Untuk itu, pihaknya merencanakan akan menggunakan beberapa daerah di Kalteng yang tidak terkena asap menjadi titik evakuasi korban kabut asap.
"Untuk rencana evakuasi, Palangka Raya dan Pulang Pisau akan diarahkan ke Kapuas karena udaranya cukup bersih," tegas Kolonel Arh Purwo Sudaryanto dalam rapat evaluasi, Senin (26/10).
Danrem 102/Panju Panjung ini, mengatakan daerah yang kondisi udaranya dinilai masih cukup baik akan dijadikan lokasi evakuasi. Misalnya, warga Katingan dan Kotawaringin Timur (Kotim) evakuasi diarahkan ke Seruyan.
Seruyan dinilai layak, karena kondisi masih aman dari asap dan memiliki landasan memudahkan pendistribusian bantuan. Selain itu, Lamandau juga dipilih sebagai alternatif untuk evakuasi warga.
"Sebelum evakuasi, maka disiapkan dahulu. Sekarang semuanya sudah siap dan jika dibutuhkan evakuasi, maka pendirian rumah sakit dengan medis segera didatangkan karena sudah standby di Banjarmasin, Kalsel (Kalimantan Selatan)," tukasnya.
Purwo menjelaskan sebelumnya TNI AL sudah mengerahkan dua KRI merapat ke Banjarmasin Kalsel untuk kebutuhan evakuasi. Dalam penanganan kabut asap, pemerintah sudah menentukan langkah-langkah terutama menghadapi kondisi darurat.
“Salah satunya mengevakuasi warga yang rentan terpapar kabut asap,” ucapnya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalteng, Suprastija Budi menerangkan jika kondisi memburuk, maka evakuasi menjadi prioritas. Evakuas juga diutamakan untuk kelompok rentanyakni bagi anak-anak, wanita hamil dan lanjut usia.
"Kita upayakan penanganan medis terhadap korban dampak kabut asap, terutama kelompok rentan makanya ada rumah singgah dan oksigen. Dan RSUD dr Doris Sylvanus juga disiapkan untuk membantu warga," tandasnya. (arj/vin/gus)