SAMPIT – Tidak terima disebut melecehkan bocah kelas VI sekolah dasar. Ahmad Yanto alias Sarito mengamuk dan membawa parang serta mencoba menyerang korban dan ayahnya.
Peristiwa terjadi di kawasan wisata Ikon Ikan Jelawat, Sampit, Senin (26/10) malam sekira pukul 19.30 WIB.
Ternyata, RS inisial korban anak perempuan anggota Ditpolair Polda Kalteng. Malam kejadian, korban dan orang tuanya sedang rekreasi di Ikon Ikan Jelawat.
Beruntung, aksi pelaku dapat dicegah aparat Polsek KPM. Pelaku ditangkap dan digelandang ke Mapolsek KPM guna pemeriksaan. Polisi turut mengamankan sebilah parang dari pelaku.
Dihadapan penyidik Polsek KPM, pelaku berkelit kalau dirinya hanya mengancam korban dengan parang yang dibawa dari rumahnya.
“Iya, parang ini saya bawa dari rumah, saya cuma mengancam saja pak. Saat itu, saya hanya jalan-jalan dan mau cari pacar pak,” ucap pelaku yang bekerja sebagai tukang bangunan ini, Senin (26/10).
Malam kejadian, pelaku datang bersama adiknya. Warga yang kesal sempat menghajar adik pelaku atas tuduhan melakukan pelecehan terhadap bocah perempuan pengunjung Ikon Ikan Jelawat.
Sementara, Kapolsek KPM Iptu Mahmud mengungkapkan kejadian ini berawal ketika pelaku melakukan pelecehan kepada anak anggota Polair dengan mencolek korban.
"Pelaku sudah kami tahan, dengan barang bukti sebilah parang yang digunakan untuk melakukan percobaan menyerang korban dan ayahnya,” terang Mahmud.
Mahmud menceritakan, pelaku mencolek pantat korban. Lalu korban mendatangi ayahnya. Kemudian ayah korban mendatangi pelaku untuk menanyakan kenapa berbuat tak senonoh terharap putrinya.
Pelaku sempat minta maaf kepada orang tua korban. Sejurus kemudian, pelaku pulang dan kembali ke TKP sembari membawa parang.
“Kami yang terima laporan langsung mengejar dan menangkap pelaku. Orang tua mana, kalau anaknya diganggu ya marah lah,” tutup kapolsek KPM. (rm-66/fm)