SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Rabu, 28 Oktober 2015 21:30
Kejaksaan Akan Menelisik Elpiji Gratis

SAMPIT – Sengkarut pembagian tabung gas elpiji tiga kilogram secara gratis mulai masuk radar Kejaksaan Negeri Sampit. Pasalnya situasi ini dimanfaatkan oknum tak bertanggung jawab untuk mengeruk keuntungan. Belum lagi persoalan dugaan pungutan liar dan kerusakan pada tabung ‘melon’ itu.

Kasi Intel Kejari Sampit Karyadie menyebut jangan sampai masalah elpiji ini menjadi kagaduhan dan justru mengganggu pilkada di Kotim. Dia juga meminta pihak terkait mengganti tabung gas yang bocor agar tidak membahayakan masyarakat yang menggunakan.

Secara tegas, Karyadi menyebut kejaksaan akan menelisik masalah ini. Sebab, banyaka masalah yang muncul, seperti jenis tabung dan kualitas barang, yang dipertanyakan kesesuaian spek-nya.

”Ini kan proyek, seharusnya konsultannya mengecek dulu sebelum dibagikan agar tidak muncul masalah. Ini tidak, laporan masyarakat barangnya banyak rusak. Jangan sampai seperti ini yang bisa membuat malapetaka, kualitas harus diutamakan mereka harusnya mengecek barang dulu, jangan nanti sudah ada musibah baru terkejut," tegas Karyadie.

Seperti pengakuan Oby, warga Desa Eka Bahurui, Kecamatan MB Ketapang, Selasa (27/10), sejak pembagian elpiji gratis itu ada sejumlah orang datang menemui warga yang mendapat pembagian itu menawarkan selang regulator elpiji yang biasanya harganya berkisar Rp 60-Rp 150 ribu dijual dengan harga Rp 250 ribu.

”Ada warga yang terkena, membelinya karena tidak tahu padahal harganya seperti itu setahu kami cuma Rp 95 ribu saja," ungkapnya.

Menurutnya, warga membeli selang regulator itu lantaran ditakut-takuti oleh sang penjual. Penjual menyebutkan bahwa pembagian yang ada tidak bagus dan harus diganti jika tidak bisa membahayakan.

”Katanya kaya di Baamang kemarin meledak gara-gara enggak diganti, warga yang takut langsung membeli saja," cetusnya.

Hal lain juga diakui oleh Arif warga Baamang, yang menyebut bahwa banyak warga yang tertipu oleh orang yang datang menawarkan sejumlah alat-alat elpiji. Seperti alat otomatis yang biasanya dijual dengan harga Rp 3.500, oleh oknum tersebut dijual dengan harga Rp 50 ribu.

”Bayangkan saja pembagian elpiji ini dijadikan mereka kesempatan untuk menjual alat-alat dengan harga sangat mahal," cetusnya.

Keluhan lain juga datang dari Yanti warga Jalan Cristopel Mihing, Baamang, yang sudah didata akan tetapi hingga kini belum dapat. ”Sedangkan yang baru melengkapi data seperti tetangga saya sudah dapat duluan," cetusnya. (co/dwi)

loading...

BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers