KUALA PEMBUANG - Muara sungai Seruyan yang selama ini menjadi pintu masuk lalulintas kapal-kapal dari Jawa mulai mengalami pendangkalan. Kondisi ini kerap dikeluhkan sejumlah nakhoda karena menghambat kelancaran keluar masuk kapal bermuatan penuh. Tak jarang kapal yang datang dari Jawa harus lego jangkar terlebih dahulu menunggu air pasang untuk masuk Kuala Pembuang.
Ketua Komisi II DPRD Seruyan Dra. HJ.Masfuatun untuk meminta Pemprov Kalteng membantu mengeruk pendangkalan muara. Pendangkalan ini sangat berpengaruh terhadap lalu lintas barang di Kuala Pembuang.
Selama ini para pengusaha cukup mengeluhkan kondisi pendangkalan muara sungai Seruyan yang berimbas lamanya proses bongkar muat kapal lantaran menunggu air pasang besar. Itupun tonasenya hanya berkisar hingga 200 ton. Sedangkan kapal besar tidak bisa masuk.
Sementara itu, Bupati Seruyan H.Sudarsono mengatakan, pendangkalan muara sungai juga berdampak pada tertundanya proses pembangunan di Seruyan. Dia mencontohkan, pembangunan jalan menuju Telaga Pulang harus tertunda beberapa waktu lantaran tongkang pembawa material batu tidak bisa masuk Kuala Pembuang dan menunggu waktu berbulan bulan hingga air pasang besar. “Ini jelas sangat mengganggu baik kelancaran keluar masuk barang maupun kegiatan lain untuk itu kami minta Pemprov Kalteng melalui dinas teknis agar bisa membantu pengerukan alur muara Seruyan,” katanya.
Ditempat yang sama, Ketua Tim kunjungan kerja DPRD Provinsi HM. Fahrudin berjanji akan meneruskan usulan dan keluhan tentang kondisi muara Sungai Seruyan. ”Kami akan sampaikan keluhan masyarakat tentang pendangkalan muara sunagi Seruyan dan usulan dari pemerintah daerah terkait pengerukan muara sungai Seruyan dan berharap mudah- mudahan segera direspon pemerintah provinsi,” katanya. (hen/yit)