SUKAMARA – Hujan lebat dalam beberapa hari, ternyata mampu mengusir kabut asap yang selama ini menyelimuti wilayah Sukamara. Kondisi ini disambut warga dan berharap hujan terus mengguyur hingga kondisi udara kembali bersih.
“Kamis malam (29/10) lalu hujan lebat mengguyur Sukamara. Keesokannya asap sudah hilang. Mudah-mudahan kondisi udara kembali seperti dulu sehingga anak-anak tidak lagi menggunakan masker dan jam sekolah normal lagi,” ujar Alfian, warga Sukamara.
Kabut asap yang menyelimuti sungai Jelai saat pagi hari sudah menghilang sehingga arus transportasi air lancar, para motoris dan nelayan kembali memulai aktivitas mereka.
“Jika berangkat saat kabut asap, jarak pandang hanya sekitar 10 meter saja, pinggiran sungai tidak terlihat dan saya pernah salah arah,” cerita Maskur, salah seorang nelayan.
Sebelumnya, kabut asap yang terjadi tidak saja melumpuhkan aktivitas belajar mengajar, tetapi juga mengganggu kelancaran transportasi di sungai Jelai, terutama angkutan air speed boat. Para motoris mengaku was-was dan ekstra hati-hati saat mengarungi sungai Jelai.
Imar, salah seorang motoris speed boat jurusan Sukamara – Jelai, kabut asap yang sangat tebal membuat jarak pandang sangat terbatas, mau tidak mau mereka harus menjalankan speed boat dengan pelan.
“Jika kabutnya tebal, kami tidak berani mengoperasikan angkutan, jika ada penumpang dan dipaksa, maka tidak bisa dengan kecepatan tinggi,” ujar Imar.
Dengan dipaksakan beroperasi di tengah kabut asap, beberapa motoris mengalami cerita menarik. Misalnya kehilangan arah dan hampir menabrak daratan karena dikira masih sungai. Apalagi sungai Jelai yang tidak terlalu lebar dan banyak tikungan, sehingga perlu ekstra hati-hati. (fzr/fm)