KASONGAN - Operator yang bertugas memasukan data di SKPD malas melakukan validasi data terkait perkembangan pekerjaan proyek. Akibatnya, data yang ada di Bappeda dan Setda Katingan banyak yang belum terisi atau belum diperbaharui.
Hal itu terungkap saat Bupati H Ahmad Yantenglie memimpin Rapat Pimpinan Tim Evaluasi dan Pengawasan Realiasasi Anggaran (Rapim Tepra) belum lama ini. Hasil dari rapat tersebut dapat disimpulkan jika masih banyak data yang tidak sesuai dengan fakta dilapangan.
"Setelah kita cek dan mensinkronkan data kembali ternyata banyak data yang tidak valid. Padahal bukti di lapangan sebagian besar kemajuan paket proyek bahkan di atas 90 persen," ungkapnya usai meninjau Jembatan Sala, Selasa (3/11) lalu.
Untuk itu dirinya memerintahkan kembali kepada semua kepala dinas untuk menyuguhkan dan memastikan data sudah diperhitungkan secara akurat sebelum disampaikan. Pasalnya, bupati selaku kepala daerah tidak ingin ada kesan jelek yang beredar di masyarakat luas bahwa serapan anggaran tahun anggaran 2015 sangat rendah.
"Memang secara administrasi bisa dikatakan belum selesai, namun secara fisik dilapangan sudah berjalan bahkan ada yang hampir rampung dikerjakan," sebutnya.
Berkaca dari itu, dirinya berpesan kepada setiap SKPD untuk lebih serius up date data secara berkesinambungan. Apabila kelemahan itu terus terjadi, maka akan memunculkan kesalahan persepsi masyarakat.
"Karena orang akan membanding-bandingkan kemajuan serapan anggaran dengan waktu yang tersisa. Misalnya kemajuan sebuah proyek masih 50 persen, sedangkan waktu tersisa sekitar dua bulan, apa wajar jika pekerjaan itu akan rampung," cetusnya.
Secara umum serapan anggaran APBD Kabupaten Katingan tahun anggaran 2015 sudah terserap di atas 70 persen. Bahkan jika dilihat kemajuan pembangunan fisiknya sudah banyak yang 100 persen, meskipun terdapat beberapa pekerjaan yang masih jauh di bawah lantaran proses pelelangan yang terlambat.
"Saya sudah instruksikan sekda menyurati semua SKPD untuk mengaktifkan kembali petugas PPTK-nya. Karena saya lihat mereka terlalu sibuk dengan administrasi internal, sehingga kemajuan suatu proyek malah terabaikan," (agg/yit)