KASONGAN - Keluhan terhadap akses internet kerap terjadi meskipun akses internet pada saat ini bukan menjadi barang langka dibanding lima tahun lalu. Apalagi akses internet saat ini tidak hanya melalui jaringan kabel saja, tetapi juga melalui layanan nirkabel maupun wireless. Seperti yang tengah gencar ditawarkan sejumlah operator seluler di Indonesia saat ini. Namun demikian, pengguna internet masih saja mengeluhkan akses internet yang kerap tidak stabil dan sulit diakses.
Seperti yang dikeluhkan masyarakat Desa Hampalit Kecamatan Katingan Hilir terkait lemahnya jaringan internet diwilayah tersebut. Linda (19) salah seorang warga setempat mengatakan, saat ini jaringan untuk internet susah diakses. Bahkan tidak bisa diakses sama sekali, kendati rumahnya berada tak jauh dari kawasan menara Base Transceiver Station (BTS).
“Jaringan internet telkomsel lelet sekali dan sering gangguan, tapi belakangan juga sangat susah terlebih pada malam hari. Jaringan GPRS, GSM naik turun terus sulit bisa menikmati jaringan 3G,” jelasnya, Jumat (6/11).
Dirinya berharap pihak provider Telkomsel segera memperbaiki jaringan internet tersebut, bahkan menambah kapasitas kekuatan internet diwilayahnya. Permintaan itu bukan tanpa alasan, pasalnya saat ini hampir setiap warga disana sudah memiliki smartphone dan begitu bergantung dengan akses internet.
“Sebagai salah satu pengguna Telkomsel saya merasa tidak nyaman,” ungkapnya.
Hal senada dikeluhkan Fredi (26), dirinya mengatakan, jika kecepatan internet tidak sesuai dengan janji atau promosi yang ditawarkan oleh operator. Terlebih koneksi internet wireless mobile yang kerap tidak stabil.
“Saya berganti operator karena ingin mendapatkan konektivitas yang relatif stabil. Namun anehnya saat berpindah tempat, bahkan tidak jauh dari rumah, internet tidak bisa diakses,” katanya.
Alasannya memakai internet wireless mobile tersebut, jelasnya, lantaran mudah dan praktis jika dibanding langsung menggunakan smartphone. Namun nyatanya dua hal itu tetap tidak diperoleh.
Dia juga mempertanyakan kualitas internet diwilayahnya yang terkesan tidak belum maksimal. Padahal Desa Hampalit merupakan desa paling maju dan menjadi pusat ekonomi masyarakat di Kecamatan Katingan Hilir.
“Kecepatan akses internet sering drop atau turun. Mau buka internet malah loading lama sekali. Padahal kuota pemakaian belum mencapai kuota yang diisyaratkan dari operator,” keluhnya. (agg/fin)