SAMPIT- Kebakaran lahan pada musim kemarau yang terjadi sekitar tiga bulan yang lalu tercatat telah menghanguskan 3ribu hektar lebih lahan gambut yang ada di wilayah Kotim.
“Luas lahan gambut di Kotim 361.835 hektare, dan dari luasan tersebut yang terbakar 3.532 hektare. Dari 3.532 hektare yang terbakar, hanya sekitar 47persen atau 1.300 hektare yang berhasil kami padamkan,” ungkapKomandan Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Lahan dan Hutan Kotim Letkol Kavelri Enda M Harahap, Minggu (8/11) kemarin.
Dijelaskannya, pemadaman dilakukan pada titik yang bisa dijangkau melalui jalur darat saja, sedangkan yang jauh dan masuk ke dalam hutan terpaksa dibiarkan, karena tidak ada alat atau transportasi yang bisa mencapai tempat tersebut.
Sementara itu, Pemkab Kotim bertekad mencegah kebakaran lahan serta kabut asap pada kemarau 2016 mendatang. Hal ini dilakukan agar kejadian beberapa waktu lalu tidak terjadi kembali.Hal itu juga mengantisipasi kemarau panjang yang diprediksi akan terjadi pada 2017 mendatang.
Kepala Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim Rukmana Priyatna mengatakan, pencegahan tersebut diawali dengan sosialisasi secara gencar dan menyeluruh.Sosialisasi tersebut bertujuan untuk melibatkan masyarakat secara langsung dalam upaya pencegahan kebakaran lahan dan hutan di daerah ini.
“Camat dan kepala desa diharapkan menjadi garda terdepan dalam menanggulangi kebakaran lahan. Nantinya mereka akan mendapatkan sarana dan prasarana seperti mesin pompa air serta kendaraan roda tiga untuk memudahkan mobilisasi,” pungkas Rukmana.
Rukamana juga berharap, usulan dana tanggap darurat bencana sebesar Rp1 miliar bisa disetujui. Hal itu agar apa yang direncanakan untuk penanganan musim kemarau di tahun yang akan datang, bisa berjalan.(dc/gus)