SAMPIT – Rencana Pemkab Kotim memindah arus lalu lintas kapal barang dari Pelabuhan Sampit ke Pelabuhan Bagendang mendapat respons positif dari PT Pelindo III Sampit. General Manager PT Pelindo II Sampit Agus Dwi Wahyono menyebut, arus lalu lintas di Pelabuhan Sampit sudah sangat padat.
Selain itu, letaknya juga berada di dekat fasilitas umum, sehingga pelabuhan itu dinilai sudah tak layak lagi. ”Kami cukup optimistis jika dipindahkan ke Bagendang, karena Pelabuhan Sampit ini sudah tidak mungkin lagi dilakukan perluasan, letaknya dekat dengan pasar,” katanya, Rabu (11/11).
Saat ini, lanjut Agus, pihaknya telah melakukan persiapan terkait rencana pemindahan pelabuhan dengan melakukan langkah pengembangan, baik dari segi pelayanan, fasilitas maupun pengolahan air payau menjadi air bersih dan layak dikonsumsi. Ini dilakukan ketika pemerintah daerah memutuskan pindah, pihaknya telah siap.
”Pembicaraan masalah rencana pemindahan ini sudah disampaikan pemerintah daerah dan akan kami teruskan ke pusat. Terpenting kepastiannya dulu, kapan akan dipindahkan, karena perlu persiapan,” jelasnya.
Terkait jumlah arus balik dan arus mudik, baik penumpang dan barang di Pelabuhan Sampit, menurut Agus, sampai November ini masih belum memenuhi target atau baru sebesar 82 persen. Meski begitu, dia tetap optimistis sampai akhir tahun ini dapat mencapai target, sama seperti tahun sebelumnya.
”Target memang kurang, baru 82 persen, masih belum memenuhi, tetapi masih ada sisa waktu lagi di tahun 2015,” katanya.
Seperti diketahui, Pemkab Kotim berencana memindah Pelabuhan Sampit. Pasalnya, keberadaan Pelabuhan Sampit dinilai sudah tak layak sebagai jalur transportasi kapal penumpang dan barang. Aktivitas pelabuhan tersebut sudah terlalu padat. Selain itu, letaknya yang di dalam kota juga berimbas pada kerusakan jalan karena dilalui angkutan barang. (tha/ign)