Mantan Wakil Bupati Kotim HM Taufiq Mukri kehilangan belahan jiwanya. Istri tercinta, Fatmawati (58), menghembuskan napas terakhir, Rabu (11/11). Kepergiannya yang mendadak mengagetkan semua yang mengenalnya, termasuk sang suami yang saat itu berada di Jakarta.
METANA HEPTA SARI, Sampit
Taufiq baru saja turun dari mobilnya, siang itu. Dia langsung menyalami satu per satu tamu yang duduk di halaman rumah yang pagarnya tampak sudah terkelupas ini. Rumahnya yang terletak di Jalan Anggur III Nomor 77 itu, kemarin dipenuhi pelayat yang ikut berduka atas meninggalnya istri Taufiq secara mendadak.
Meski diliputi duka dan baru saja mengantarkan istri tercinta ke tempat peristirahatan terakhir, Taufiq masih terlihat ramah. Wajahnya yang terlihat tegar, sedikit mampu menutupi kedukaan di wajah sepuhnya. Dia berusaha ikhlas, meski saat pertama kali melihat jenazah istrinya, dia sempat goyah dan harus dipapah keluarganya.
Tak menemani istri saat terakhir hidupnya, bisa jadi merupakan penyesalan bagi mantan Wakil Bupati Kotim periode 2010-2015 ini. Namun, dia mengerti, mungkin ini cara istrinya untuk meninggalkannya dan tidak terus membuatnya sedih. Apalagi selama ini istrinya memang sering sakit-sakitan dan harus keluar masuk rumah sakit.
Taufiq tak menyangka istrinya pergi secepat itu. Saat ditinggalkan ke Jakarta, istrinya dalam kondisi sehat dan tidak di rawat di rumah sakit. ”Setelah debat paslon Senin malam, paginya saya ke Jakarta karena ada urusan. Enggak biasanya dia (Fatmawati) nanya, ’enggak bisa ya, menginapnya satu malam saja?’ Karena saya memang pamitnya dua malam,” cerita Taufiq.
Sebelum meninggal, lanjut Taufiq, dia sempat menelepon istrinya dengan fasilitas video atau langsung tatap muka. Saat itu Fatmawati meneritakan bahwa tangannya terkena air panas, karena saat cuci tangan, salah mengambil air. Taufiq kemudian menyarankan agar dibawa ke RSUD dr Murjani Sampit untuk mengobati lukanya.
Hal itulah yang diduga membuat perempuan kelahiran 1 Juni 1957 ini kaget, agak stres, sehingga mengalami gangguan jantung, serta sesak napas. ”Waktu itu lukanya diobati ke rumah sakit, kemudian dibawa pulang ke rumah. Sampai rumah pingsan, panggil dr Faisal (Kepala Dinas Kesehatan Kotim), denyut nadi dan jantung lemah. Dibawa lagi ke rumah sakit dan masuk IGD. Pukul 23.00 WIB lewat meninggal dunia,” kata Taufiq sambil berkaca-kaca.
Harus kehilangan istri saat tengah sibuk menghadapi Pilbup Kotim, tentu bukan hal yang mudah. Meski sudah sakit-sakitan, selama ini Fatmawati setia mendampingi suaminya. Rasa kehilangan juga dirasakan putri ketiganya, Rina Amalia Rahayu yang juga anggota DPRD Kotim.
Menurut Rina, tak ada firasat apa pun yang ditinggalkan ibunya. Akan tetapi, akhir-akhir ini dia seringkali kepikiran ibunya. Setiap ke Jakarta untuk menengok suaminya, Boy Hamzah, dia seringkali ingin segera pulang dan bertemu dengan ibunya.
”Kemarin waktu di Jakarta pengen juga pulang ketemu sama mama, tetapi memang waktu itu kabut asap. Jadi enggak bisa pulang,” kata ibu dua orang anak ini.
Hal yang sama diungkapkan Boy Hamzah. Selama ini dia merasa ibu mertuanya merupakan sosok yang sangat baik dan perhatian. Setiap kali bertemu, Fatmawatilah yang mengingatkan untuk makan teratur dan menasehati Rina untuk selalu taat dan berbakti dengan suami.
”Saya sudah menganggap ibu mertua saya ini seperti ibu kandung. Pastinya saya kehilangan, tetapi memang harus ikhlas, karena ini jalan yang sudah ditentukan Allah,” ucap pemain sinetron 7 Manusia Harimau ini.
Kepergian Fatmawati ini meninggalkan duka mendalam tidak hanya bagi keluarga, tetapi masyarakat Kotim yang mengenal sosoknya. Terlihat beberapa pejabat satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan forum koordinasi perangkat daerah (FKPD) hadir untuk menyampaikan belasungkawa.
Semasa hidupnya, perempuan yang berasal dari Desa Basirih Hulu, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan (MHS) ini memang dikenal sebagai sosok yang ramah dan baik. ”Saat ini, Kotim kehilangan sosok ibu yang dapat menjadi contoh, bagaimana rasa cintanya terhadap suami dan keluarga. Banyak orang sangat mencintai beliau dan kita berharap semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah,” kata Supian Hadi, pasangan Taufiq saat memimpin Kotim. (***/ign)