KUALA PEMBUANG - Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Seruyan studi banding ke Mangrove Center Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim). Sebab, daerah berjuluk Bumi Gawi Hatantiring ini memiliki kawasan pantai yang sangat membutuhkan hutan bakau.
Kepala BLH Kabupaten Seruyan dr. Bahrun Abbas mengatakan, hasil studi banding akan diaplikasikan di Seruyan yang mempunyai kurang lebih 100 kilometer garis pantai. Apalagi bibir pantai banyak mengalami abrasi. “Mangrove Center Graha Indah Kaltim sangat bagus untuk studi banding,” katanya.
BLH menimba ilmu tentang bagaimana menanam mangrove, perawatan, dan pengawasan yang melibatkan masyarakat dan komunitas yang peduli lingkungan.
Sementar itu Inisiator Mangrove Center Graha Indah Kalimantan Timur Agus Bei menyambut baik kedatangan Kepala BLH Kabupaten Seruyan. “Terima kasih atas kunjungannya, semoga dapat bermanfaat bagi daerah dan dunia,” katanya.
Dirinya berharap Pemerintah Kabupeten Seruyan dapat memberikan edukasi tentang pentingnya hutan bakau kepada masyarakat Seruyan, terutama yang berada di daerah pesisir. “Saya siap membantu untuk memberikan pelatihan dan edukasi terhadap warga tentang pentingnya hutan mangrove,” ucapnya.
Menurut Agus Bei, keberhasilan pengelolaan mangrove tidak hanya ditentukan pemerintah daerah, tetapi butuh keterlibatan masyarakat dan unsur lain. “Pemerintah daerah hanya sebagai mediator dalam pelaksanaanya, masyarakat menanam dan merawat serta mengawasi dan menjaga hutan mangrove itu,” ucapnya. (hen/yit)