NANGA BULIK - Kekosongan pasokan dan kenaikan harga ikan di Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat tidak banyak berimbas di pasar Nanga Bulik, Kabupaten Lamandau.
Perubahan air sungai arut, Pangkalan Bun, sungai mentaya, Sampit dan sungai Jelai, Sukamara yang mengakibatkan banyak ikan keramba mati. Kualias sungai Lamandau masih normal.
Menurut sejumlah nelayan, belakangan jumlah tangkapan ikan lumayan melimpah (banjir ikan segar) selama debit air sungai Lamandau meningkat.
“Musim kemarau lalu memang susah cari ikan karena banyak perairan diracun oknum yang tidak bertanggungjawab. Sekarang sering hujan, ikan-ikan kembali banyak seperti baung, adungan, lais, dan seluang," ucap Udin, nelayan Nanga Bulik.
Pantauan koran ini di pasar SAIK Nanga Bulik, jumlah ikan tangkapan sungai terlihat melimpah. Harga turun dari biasanya.
Ikan sungai dijual dari harga Rp 20 ribu hingga Rp 60 ribu perkilogram. Sebelumnya harga ikan tangkapan sungai paling murah Rp 40 ribu hingga Rp 100 ribu perkilogram.
Sedangkan harga ikan laut di Lamandau masih stabil. Tidak ada perubahan harga yang signifikan. Kenaikan hanya pada ikan budidaya seperti ikan nila dan ikan mas.
"Sekarang tidak pernah ambil ikan dari Pangkalan Bun lagi, karena disana juga sudah mahal, lebih dari Rp 50 ribu modalnya, mau dijual berapa?. Sekarang kami mengambil dari Seruyan, Sampit dan Kasongan," ujar Ijum pedagang ikan.
Sementara harga ikan nila dan mas di pasar lumayan mahal. Ikan hidup dihargai Rp 60 ribu perkilogram, sedangkan yang sudah mati Rp 45 ribu perkilogram. (mex/fm)