SAMPIT – Warga di pinggiran Sungai Mentaya dalam beberapa hari ini mencari ikan dengan cara menombak. Mereka memanfaatkan kondisi air sungai yang berwarna jernih dan hijau untuk mendapatkan ikan.
”Kalau lagi beruntung, bisa dapat ikan pipih atau tapah, itu beratnya minimal 1 kilogram. Tapi, kalau lagi tidak ada, ikan-ikan kecil lain juga bisa ditangkap menggunakan tangguk,” ucap Adul, warga yang mencari ikan, Jumat (20/11).
Kegiatan itu sebagian besar dilakukan saat malam hari. Sebab, ikan besar biasanya ke pinggir untuk mencari makan. Namun, ada juga yang memilih mencari ikan siang hari, karena lebih mudah dan bisa menjangkau tempat-tempat sulit, seperti di bawah dermaga.
”Biasanya ikan yang besar itu pindah ke bawah-bawah dermaga dan sulit dijangkau, makanya hanya bisa dijangkau siang hari,” kata Dugat, warga lainnya.
Hampir sepekan ini, air Sungai Mentaya masih jernih berwarna kehijau-hijauan. Padahal, biasanya air sungai itu berwarna kecokelat-cokelatan. Kegiatan berburu ikan malam hari menjadi pemadangan biasa, terutama bagi warga pesisir sungai dari ujung Kecamatan Baamang hingga Mentawa Baru Ketapang.
Sebagian warga mengaku berburu ikan ini hanya untuk kesenangan semata. Jika mendapat hasil tangkapan yang lumayan, ikan akan dibagikan kepada warga lainnya. Namun, ada juga yang memanfaatkanya untuk dijual kepada yang tertarik.
Setelah ada penjelasanan dari pihak terkait mengenai kualitas air Sungai Mentaya, warga tak khawatirkan lagi menggunakan air. Mereka kembali menggunakan air untuk keperluan mandi, mencuci, bahkan untuk konsumsi.
”Sebelumnya ragu juga apalagi untuk air minum, takut ada kandunganya. Tapi, karena PDAM sudah memastikan aman ya alhamdulillah,” kata Jainab, warga Baamang Tengah I. (oes/ign)