NANGA BULIK – Dengan berbagai alasan, mulai perbaikan mesin, pemindahan tiang hingga pemeliharaan jaringan. PLN Rayon Nanga Bulik kembali melakukan pemadaman listrik.
Kemarin sore (23/11) selama tiga jam, listrik padam dan banyak warga mengeluhkan kondisi ini, PLN dituding melakukan pemadaman secara mendadak tanpa pemberitahuan.
Banyak yang dirugikan dengan pemadaman listrik ini, terutama pekerja kantoran seperti perusahaan pelayanan masyarakat yang bergantung pada listrik.
Beruntungnya, meski listrik padam, PDAM tidak ikutan mati. Di musim hujan , bahan baku air melimpah, PDAM berupaya melakukan pelayanan selama 24 jam.
“Saat kemarau pasokan bahan baku air sangat minim, ada tiga zona dengan masing-masing hanya hidup sekitar 4 jam perhari. Sekaran kami upayakan untuk bisa melayani 24 jam," ujar Direktur PDAM Nanga Bulik, Saiful.
Menurutnya, meski PLN sering padam, pihaknya masih bisa beroperasi karena menggunakan mesin genset meski biaya operasional sangat besar.
“Sebenarnya PDAM sudah punya mesin genset sejak 2012, tapi lama tidak difungsikan karena boros bahan bakar, membutuhkan sekitar 40 liter per jam. Biaya terlalu tinggi,” terangnya.
Saiful menyebutkan seringnya pemadaman listrik tentu akan mengganggu pelayanan PDAM, sejak 2 bulan terakhir PDAM memfungsikan mesin genset.
“Kami berharap kondisi ini (pemadaman listrik) tidak terjadi lagi supaya pelayanan PDAM tetap lancar. Kami terpaksa pakai mesin genset, meski biaya operasional sangat tinggi,” tukasnya. (mex/fm)