KOTAWARINGIN LAMA – Adanya permintaan Fraksi Partai Gerindra DPRD Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kobar untuk mengkaji ulang pembangunan jembatan Sungai Arut yang menghubungkan Pangkalan Bun dan Kotawaringin Lama (Kolam) dengan tipe cable stayed dapat dukungan sejumlah tokoh masyarakat Kolam.
H. Gusti Sadikin, tokoh masyarakat Kolam, sependapat dengan pemikiran anggota DPRD Kobar Bambang Suherman agar Pemkab Kobar mengutamakan penyelesaian jalan penghubung Pangkalan Bun-Kolam daripada pembangunan cable stayed untuk mengganti jembatan yang sudah ada.
”Kami warga Kotawaringin Lama sangat mendukung pemikiran anggota DPRD yang meminta pemkab memprioritaskan pembangunan jalan terlebih dahulu,” ucap Gusti Sadikin, akhir pekan lalu.
Menurutnya, jalan tersebut merupakan urat nadi perekonomian Kecamatan Kolam dan sekitarnya. Apabila jalan ini tersendat akan berdampak bagi perekonomian warga setempat. Jalan ini satu-satunya akses bagi warga Kolam yang ingin ke Pangkalan Bun ataupun sebaliknya, semantara jalur sungai sudah lama ditinggalkan warga. Terganggunya arus lalu lintas di jalan Pangkalan Bun-Kolam juga mengancam rujukan pasien ke RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun dari wilayah Kolam dan sekitarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, anggota DPR Kobar dari Fraksi Gerinda Bambang Suherman meminta Pemkab Kobar untuk mengkaji ulang pembangunan cable stayed. ”Mohon dikaji ulang pembangunan jembatan tipe Cable Stayed di Kelurahan Baru karena itu tidak prioritas, yang prioritas adalah jalan yang menghubungkan Pangkalan Bun dan Kolam,” imbuh Bambang dalam pandangan umum fraksinya pada sidang paripurna DPRD Kobar pekan lalu.
Saat ini kondisi jalan yang sebagai besarnya masih berupa tanah timbunan mulai banyak lobang besar sehingga sering membuat kendaraan amblas. (gst/yit)