NANGA BULIK – Musim penghujan masyarakat Kabupaten Lamandau dihantui dengan penyakit diare. Setelah penderita ISPA, kasus yang tertinggi dua bulan terakhir adalah diare.
Kepala Dinas Kesehatan Lamandau melalui Kasi Pelayanan Medik dan Promosi Kesehatan Purwanto menjelaskan bahwa salah satu penyebabnya adalah kotoran (debu) selama kemarau yang terbawa air hujan larut ke sumber air yang di konsumsi masyarakat. Sehingga kualitas air yang digunakan masyarakat menjadi kurang baik.
"Dua bulan terakhir ada 400 kasus diare dari seluruh puskesmas, belum lagi yang ditangani di RSUD Lamandau," ujarnya.
Karenanya, di musim penghujan saat ini, Dinkes Lamandau telah melaksanakan tindakan maupun penyuluhan-penyuluhan kesehatan kepada masyarakat terutama anak-anak sekolah serta wilayah atau desa yang rawan wabah penyakit.
"Dinas Kesehatan telah menyiapkan obat-obatan khusus diare di seluruh Puskesmas. Diharapkan peran serta masyarakat untuk segera melaporkan kasus-kasus kesehatan ke fasilitas kesehatan terdekat agar diambil tindakan pencegahan maupun pengobatan," harapnya.
Sementara itu, sebagai antisipasi banjir serta bahaya penyakit pada musim penghujan, tim kebersihan Dinas Pekerjaan Umum juga telah membersihkan saluran drainase yang tersumbat sehingga air bisa mengalir dengan baik dan lancar.(mex/fm)