SAMPIT- Satu orang Jamaah Calon Haji (JCH) Kotim terpaksa tertunda keberangkatannya ke Jeddah, akibat mengalami kelelahan dalam perjalanan, pasca pemberangkatan dari Sampit beberapa waktu lalu. Saat ini yang bersangkutan sedang menjalani perawatan di rumah sakit Martapura karena kondisinya semakin melemah, dan terpaksa harus tertinggal dari rombongan.
“Berangkat dari Sampit menuju Palangka Raya semuanya masih sehat. Jam sebelas malam di Palangka Raya saatnya berangkat ke Banjarmasin, dan di bandara mengalami sakit sehingga harus dirawat karena kondisi yang lemah,” ungkap Kepala Kantor Kementrian Agama Kotim, Samsudin, Rabu (9/9) kemarin.
Diungkapkannya, JCH tersebut berasal dari Kecamatan Mentaya Hilir Selatan Samuda, bernama Muhammad Halifah Bin H Aksan. Yang bersangkutan berangkat sendiri tanpa ada didampingi anggota keluarga. Dan menurut Samsudin, jika kondisi yang bersangkutan membaik dan memungkinkan melanjutkan perjalanan, maka akan diberangkatkan mengikuti rombongan berikutnya.
“Kebijakan sudah ada di panitia provinsi, namun kami tetap memonitor. Jika memang jamaah bersangkutan sudah baik dan merasa sanggup untuk melanjutkan perjalanan menuju Jeddah, maka akan diberangkatkan mengikuti rombongan kloter berikutnya,” terang Samsudin.
Ditambahkannya, kondisi tersebut memang tidak bisa dihindari, untuk itu dirinya berharap agar seluruh JCH Kotim semuanya selalu sehat, dan dapat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan ibadah selama perjalanan dan saat berada di Arab Saudi. Dirinya juga meminta kepada seluruh masyarakat Kotim agar bisa mendoakan para JCH Kotim, supaya selamat hingga nanti kembali dari tanah suci.
Sementara itu, dari jumlah keseluruhan JCH Kotim sebanyak 132 orang, terdiri dari 61 orang pria dan 71 orang wanita. Sedangkan JCH usia tertua yaitu 88 tahun dan termuda 20 tahun.
“JCH Kotim selama berada di tanah suci didampingi oleh satu orang petugas dari Kemenag, yang akan menginformasikan kepada kita bagaimana kondisi mereka di Arab Saudi,” tandas Samsudin. (dc/gus)