KOTAWARINGIN LAMA – Nasib korban sambaran petir tak seberuntung nasib para korban kebakaran yang mendapat bantuan logistik dan uang.
Kharudin alias Bodes (35), warga Jalan Pangkalan Muntai Km 3 RT 6 Kelurahan Kotawaringin Hilir (Kohil) Kecamatan Kotawaringin Lama (Kolam) harus kehilangan sejumlah hartanya akibat rumahnya disambar petir, Rabu (23/12) malam. Sampai saat ini dia tidak mendapat bantuan dari pemerintah, baik kelurahan, kecamatan ataupun Dinsos Kobar. Di samping belum ada perhatian dan bantuan, aliran listrik ke rumah Bodes pun belum tersambung karena kWh meteran listrik PLN miliknya yang hangus terbakar.
”Untuk sementar listrik ke rumah kami dialirkan dari rumah martua, karena kata petugas PLN Kolam, mereka tidak memiliki setok kWh meter listrik,” ucap Bodes.
Bapak dua anak ini mengakui belum ada bantuan dan dirinya sudah malapor ke Ketua RT setempat tentang musibah yang dialaminya.
Dari kejadian itu, Bodes harus kehilangan sejumlah alat elektronik, diantaranya televisi dan perlengkapan parabola. Dan selain itu petir juga menghanguskan tempat tidur keluarganya yang terdiri dari satu buah spring bed, guling, dan tujuh buah bantal.
”Terlambat sepuluh menit saja, rumah saya bisa terbakar, karena api selain melalap tempat tidur juga sudah merembet ke dinding kamar,” cerita Bodes yang juga pengurus RT setempat.
Lurah Kohil Ajeli Rahman mengaku tidak mengetahui peristiwa tersebut meski kejadian alam ini sudah diberitakan koran ini edisi Selasa (29/12) lalu. ”Saya belum dapat laporan,” tandasnya, , Sabtu (2/1) siang.
Sementara itu Kepala Dinsos Kobar Gusti Nooraini menyebutkan, belum ada laporan yang masuk kepihaknya. Dinsos Kobar selama ini juga belum pernah memberikan bantuan bagi korban seperti yang dialami keluarga Bodes.
”Selama ini kita belum pernah memberikan bantuan bagi korban seperti yang dialami warga Kohil itu, kecuali rumahnya terbakar atau ada korban jiwa, tetapi silakan saja dilaporkan, untuk dipelajari apakah korban berhak menerima bantuan atau tidak dari Dinsos” pungkasnya. (gst/yit)