SAMPIT- Sejumlah warga Desa Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit, mempertanyakan realisasi pembangunan gedung sekolah baru yang dijanjikan oleh Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Pemkab Kotim). Sudah hampir satu tahun pascarelokasi, warga belum juga mendapat kepastian.
“Kami sudah direlokasi, sedangkan anak-anak kami masih sekolah yang ada di Pantai Ujung Pandaran. Katanya mau dibangunkan di tempat relokasi, tapi belum ada kabarnya sampai sekarang,” ucap Nunur, warga Desa Ujung Pandaran, Rabu (1/8).
Dia menjelaskan, jarak antara sekolahan dengan tempat relokasi baru itu sekitar 10 kilometer. Sedangkan anak mau ke sekolah rata-rata jalan kaki karena masyarakat yang ada direlokasi masuk dalam kategori kurang mampu.
“Bayangkan saja, berangkat dan pulang sekolah harus jalan kaki setiap hari. Kami hanya khawatir saja kalau terjadi apa-apa pada anak kami, sedangkan kami saban hari harus pergi melaut untuk menangkap ikan demi kebutuhan ekonomi keluarga,” kata pria berprofesi nelayan tangkap ini.
Desa Ujung Pandaran hanya terdapat satu sekolahan, yakni SDN 1 Ujung Pandaran dan SMPN satu atap 1 Teluk Sampit. Kondisi fisik sekolahan itu sudah tidak layak. Setiap ada bantuan selalu batal karena sudah dijanjikan oleh Pemkab Kotim akan dibangunkan fasilitas sekolah di lokasi baru yang ada di dekat kantor Kecamatan Teluk Sampit.
Saat ini, sudah ada lokasi yang siap digunakan untuk pembangunan sekolah. ”Kalau tanah hibah sudah ada, ukurannya 50x60 meter,” ucap Camat Teluk Sampit Samsurijal via telepon.
Namun, ukuran tanah seluas itu tidak cukup untuk membangun gedung sekolah baru. Setidaknya ukuran yang pas minimal satu hektare.
“Kami masih upayakan, dan mudah-mudahan warga mau menghibahkan tanahnya untuk pembangunan gedung sekolah baru,” tutupnya. (fin/yit)