MUARA TEWEH – Pemerintah Kabupaten Barito Utara (Batara) tahun 2019 ini mengalokasikan dana untuk pembangunan pasar pendopo Muara Teweh, yang beberapa waktu lalu mengalami musibah kebakaran.
Dana tahap awal yang dialokasikan Pemkab Batara untuk pembangunan pasar pendopo ini sebesar Rp 4 miliar, untuk pekerjaan pengutan tebing pasar pendopo.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Kadisdagrin) Batara, H Hajrannor didampingi Kepala Bidang Pasar Disdagrin Adi Hariadi, Senin (4/2) tadi.
Hajrannor mengatakan, bahwa pembangunan kembali pasar pendopo yang beberapa waktu lalu terkena musibah kebakaran ini, memerlukan biaya yang besar untuk penyelesaiannya yakni mencapai Rp 60 miliar lebih.
Tahun ini, dana yang bersumber dari APBD Kabupaten, untuk kegiatan fisik pembangunan pasar Pendopo Muara Teweh dianggarkan sebesar Rp 4 miliar.
Saat ini untuk proyek pekerjaan pengutan tebing pasar pendopo ini dalam tahap pembuatan RAB gambar oleh konsultan. Dan sebelumnya telah dilakukan study kelayakan mengenai kontur tanah maupun lingkungan kawasan lokasi pembangunan pasar pendopo ini (FS).
“Jadi dilakukan FS terlebih dulu, baru kegiatan fisiknya. Untuk target penyelesaian proyek pengutan tebing pasar pendopo ini pada tahun 2019 ini,” ujarnya.
Ditanya apakah dalam pembangunan pasar Pendopo ini ada mendapat bantuan dana pusat dan provinsi. Mereka menjelaskan bahwa pihaknya sudah ada membuat proposal ke pusat, melalui dana tugas pembantuan.
Setelah beberapa kali datang ke kementerian, ternyata dana sebesar Rp 60 miliar untuk pembangunan pasar pendopo ini tidak tersedia.
Sebab, Kementrian Perdagangan juga memiliki target program pembangunan 5 ribu pasar yang ingin dicapai. Namun untuk Kabupaten Batara memperoleh anggaran dana sebesar Rp 6 miliar untuk pembangunan pasar lainnya.
“Dana dari Dinas Perdagangan Provinsi juga tidak ada, yang ada di provinsi dana Dekon untuk bantuan-bantuan seperti sembako, sementara untuk kegiatan fisik khusunya untuk pembangunan Pasar Pendopo tidak ada,” katanya. (viv/fm)