SAMPIT – Usai mendapatkan penanganan medis dengan diberikan obat dan cairan infus, kondisi para korban yang diduga keracunan makanan sudah mulai membaik. Hal tersebut diungkap Haslindah (31) dan Reno (6) saat dijumpai ditemui Radar Sampit di RSUD dr Murjani Sampit, Jumat (17/5).
”Alhamdulillah, kondisi anak saya (Reno, Red) sudah mulai membaik, meski masih terpasang infus. Saya sendiri sudah sudah pulih total,” ucap Haslindah sembari tersenyum.
Pihaknya sudah berencana pulang dan memulai aktivitas seperti biasanya. ”Kalau sudah bisa pulang, kami pasti pulang. Tinggal menunggu keputusannya saja,” ujarnya.
Seperti diberitakan, kenduri yang digelar salah seorang karyawan PT Sabindo, Kecamatan Seruyan Raya, Kabupaten Seruyan, berujung tragedi. Sebanyak 53 karyawan perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor itu keracunan makanan yang dihidangkan dalam acara itu. Ironisnya, satu orang meninggal dunia.
Peristiwa itu bermula ketika sejumlah karyawan menghadiri undangan aqiqah sekaligus buka bersama di kediaman Tumina, Minggu (12/5). Makanan yang dihidangkan beragam, mulai dari gulai kambing, daging ayam, es buah, dan lainnya. Para undangan pun sangat menikmati sajian nikmat itu.
Namun, keesokan harinya, satu per satu warga mulai keracunan makanan. Gejalanya nyaris sama, diare, pusing-pusing, meriang, hingga mual. Para pekerja perusahaan tersebut lalu berobat ke Puskesmas Terawan dan pelayanan kesehatan lainnya di wilayah itu.
Di Puskesmas Terawan, ada 14 orang karyawan yang dirawat. Dua di antaranya terpaksa dirujuk ke RSUD dr Murjani Sampit. Salah seorang pasien, Blansida Belansia Beandeta Bunga (11), justru mengembuskan napas terakhir di perjalanan. (sir/ign)