PALANGKA RAYA – Kalteng Putra kembali menuai hasil kurang memuaskan saat berlaga melawan PSIS Semarang di Stadion Tuah Pahoe, Selasa (24/9). Laskar Isen Mulang gagal mendongkrak peringkat keluar dari zona degradasi setelah dipaksa bermain imbang.
Dalam laga itu, beberapa peluang sempat tercipta. Bahkan, Laskar Isen Mulang berhasil menguasai penguasaan bola. Namun, tidak ada gol tercipta. Gol Bonfim yang sempat merobek jala PSIS Semarang dianulir wasit karena sebelumnya dinilai melakukan pelanggaran.
Pelatih Kalteng Putra Gomes De Olivera mengatakan, seluruh pemain sudah bermain apik dan berjuang sangat keras. Namun, gol dianulir wasit dan sangat merugikan tim.
”Kalteng sudah berjuang. Saya tetap terima kasih perjuangan pemain. Sayang tidak bisa menghasilkan gol,” ujarnya.
Menurut Gomes, skuadnya sudah bekerja keras, namun hasilnya belum berpihak pada tim. Selain itu, dia harus kehilangan David Bala yang cedera sehingga pola permainan berubah.
”Kami punya banyak peluang. Apalagi Bala cedera dan terpaksa diganti. Saya lalu mencoba mengubah strategi laga. Tapi, dalam laga wasit merugikan kami, padahal kami sudah banyak dapat poin,” katanya.
Gomes menuturkan, fokus saat ini untuk laga berikutnya dan fokus agar keluar dari zona degradasi. ”Saya yakin ke depan masih banyak pertandingan lain untuk keluar dari degradasi,” ujarnya.
Sementara itu, pelatih PSIS Semarang Bambang Nurdiansyah bersyukur meraih satu poin. Hal itu mampu membangkitkan semangat para pemain setelah dihancurkan Persebaya Surabaya di kandang sendiri.
”Tidak gampang mengangkat semangat pemain setelah dihajar 4-0 dari Persebaya. Pokoknya saya syukuri dan salut mereka bisa bangkit, bangun dari tekanan. Sungguh sangat respek dengan pemain saya luar biasa,” ujarnya. (daq/ign)