PALANGKA RAYA-Skuad Kalteng Putra atau Laskar Isen Mulang akhirnya secara resmi dirumahkan, mengingat masih merebaknya penyebaran Virus Korona (Covid-19) di Kalimantan Tengah (Kalteng). Langkah ini diberlakukan sampai dengan situasi kembali normal, dan kompetisi Liga 2 kembali digelar.
Kepada Radar Palangka, Pelatih Kepala Kalteng Putra Eko Tamamie membenarkan keputusan tersebut. Dia menyampaikan, seluruh pemain, kitman hingga jajaran kepelatihan sudah dipulangkan ke daerah masing-masing. Sampai ada titik terang kompetisi Liga 2 kembali digulirkan.
”Jadi selama libur tetap menjaga kebugaran dan berlatih sendiri-sendiri. Pemulangan karena masih ada penyebaran covid-19 dan ini merupakan kebijaksanaan manajemen untuk antisipasi hal-hal tak diinginkan. Pemain ada 29 orang yang kita pulangkan,” terangnya, Rabu (1/4) kemarin.
Selain itu dirinya menekankan kepada para pemain untuk menjaga stamina dan latihan mandiri, sehingga jika nantinya ada kejelasan kompetisi, maka fisik dan stamina pemain tidak down. Dan tetap akan kembali mengatur strategi, karena libur laga cukup lama.
Pelatih berlisensi A AFC mengakui, kondisi saat ini mengganggu persiapan mereka. Tak hanya kondisi pemain, tetapi juga latihan-latihan yang sudah dijalani, termasuk strategi yang sudah disiapkan untuk menjalani kompetisi Liga 2 musim ini.
”Namun tetap saya berdoa semoga cepat berlalu dan skuad kembali dengan sehat,”cetusnya.
GM Kalteng Putra Hasanudin Noor juga membenarkan pemulangan pemain ke daerah masing-masing tersebut. ”Kita rumahkan di daerah asalnya sesuai arahan CEO Agustiar Sabran, melalui manajemen kepada coach dan pemain,” tukasnya.
Ia menambahkan, sebelum pemain pulang terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan oleh dokter tim, dan timbang badan. Maka itu selama libur pemain harus tetap latihan ditempatnya masing masing, yang diatur secara teknis oleh coach.
”Pihak manajemen memberikan tiket pulang dan mengenai gaji tetap mengacu pada kontrak yang telah disepakati. Tidak jauh berbeda dengan surat PSSI tentang Liga 1 dan Liga 2 musim kompetisi tahun ini. Intinya antara coach dan lain-lain, manajemen selalu tercipta koordinasi dan komunikasi yang intens,” pungkas Hasanudin Noor. (daq/gus)